Jakartakita.com – Meski diperkirakan kontribusi Mobile Advertising dalam total pendapatan aplikasi mobile di masa depan akan terlewati oleh In-Apps Purchase, namun saat ini dan beberapa tahun mendatang kontribusi yang diberikan Monile Advertising tetap mendominasi. Tahun 2015, Mobile Advertising menyumbang USD20,8 juta dari total pendapatan USD28,1 juta.
Lalu, apakah besarnya kontribusi yang diberikan Mobile Advertising dapat memberikan dampak yang efektif?
Melihat hasil studi yang dilakukan oleh Baidu yang bekerjasama dengan GfK Indonesia, iklan online secara keseluruhan masih menunjukkan efektivitas yang rendah. Namun meskipun demikian, iklan media sosial dan iklan di mesin pencari dinilai memiliki efektivitas yang lebih baik sehubungan dengan kemampuannya membangun tingkat kesadaran yang tinggi oleh para pengguna perangkat bergerak. Sebanyak 68% responden mengaku sadar akan kehadiran iklan di media sosial dan 13% mengaku melakukan pengaksesan terhadap iklan tersebut. Sementara itu, sebanyak 69% responden menyadari adanya iklan di mesin pencari yang tengah mereka gunakan di perangkat mereka dan 12% memutuskan untuk meng-klik iklan tersebut.
Bao Jianlei, Managing Director Baidu Indonesia menuturkan “Video Ads menjadi salah satu iklan yang kehadirannya cukup berhasil membangun kesadaran pemirsanya. Namun tingkat efektivitasnya ternyata masih rendah mengingat masih sedikit pemirsa yang lantas memutuskan untuk mengaksesnya. Implikasi atau makna dari fakta ini adalah para pengiklan harus benar-benar memperhatikan daya tarik konten yang disampaikan agar tingkat interaksi yang terbangun dengan pemirsanya bisa menjadi semakin mendalam.” (Daniel Weldy)