Jakartakita.com – Senin (18/4/2016) kemarin, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 6 Juni 2016 sebagai awal bulan suci Ramadan 1437 Hijriah. Penetapan ini berdasarkan hasi hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Dengan ditetapkannya 6 Juni sebagai awal Ramadhan, maka ketiga parameter harus terpenuhi. Ketiga parameter itu adalah; pertama, harus sudah terjadi ijtimak atau konjungsi antara matahari dan bulan. Kedua, ijtimak harus terjadi sebelum matahari terbenam. Ketiga, saat matahari terbenam, bulan bulan terbenam. “Ketiga parameter itu kemudian dilakukan penghitungan,” katanya.
Penghitungan pada Minggu 5 Juni 2016, hilal sudah terlihat. Ketinggian hilal di Yogyakarta berada di posisi +04 derajat 01′ 58″, Banda Aceh +03 derajat 42′ 37″, dan Merauke +03 derajat 00′ 33″. “Artinya, 1 Ramadan jatuh pada Senin Pahing 6 Juni 2016,” katanya.
Selain awal Ramadan, PP Muhammadiyah juga sudah menetapkan 1 Syawal 1437 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Rabu 6 Juli 2016. Hal itu disebabkan ijtimak belum terjadi pada Senin 4 Juli. “Puasa Ramadan-nya digenapkan menjadi 30 hari,” ujar dia.
Untuk hari besar lainnya, 1 Zulhijah 1437 Hijriah jatuh pada 3 September 2016, Hari Arafah (9 Zulhijah 1437 Hijriah) pada 11 September, sementara Idul Adha (10 Zulhijah 1437 Hijriah) pada Senin 12 September.