Saat ini proses tender pengoperasian hotel transit berkapasitas 400 kamar ini sedang berlangsung.Peserta tender operasional hotel transit Bandara Soekarno-Hatta itu berjumlah 5 perusahaan, jaringan hotel internasional maupun lokal.
Sementara Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis AP II, Faik Fahmi, menyatakan pembangunan hotel transit menyesuaikan tingginya kebutuhan penginapan bagi penumpang transit. Selain itu juga menjadi bagian dari upaya AP II untuk meningkatkan pendapatan dari jasa di luar penerbangan (non-aero).
Pada tahun 2017 perseroan menargetkan pendapatan non-aero bisa mencapai 50 persen bersamaan dengan mulai beroperasi penuhnya Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Saat ini kontribusi non-aero masih berkisar 30 persen.
Pendapatan non-aero tersebut digenjot dari area komersial di Terminal 3 Ultimate yang mencapai seluas 70.000 meter per segi. Areal komersial ini disediakan bagi para tenant yang bergerak jasa layanan pendukung penerbangan dan jasa ritel.