Jakartakita.com Gelar Talkshow “Menjaring Wisatawan di Era Digital”

 

foto: Jakartakita.com/Edi Triyono

Jakartakita.com – Jakartakita.com bekerjasama dengan PT KAI & Wonderful Indonesia mengadakan talkshow di Brewerkz, Senayan City, Jumat (22/4/2016), dengan pembicara Wawan Ariyanto selaku Corporate Deputy Director Passenger Transport Marketing & Sales PT KAI, Andi Gevika Riza selaku Director of Sales in The Grove Suites by Grand Aston, Adi Rian selaku web Director Pegipegi.com, dan Martini Paham selaku Deputy Director Kementerian Pariwisata.

Di industri pariwisata, Pemerintah telah menetapkan target kunjungan wisatawan ke Indonesia tahun 2016 sebesar 272 juta wisatawan. Jumlah tersebut, berdasarkan data Kemenpar, terbagi atas 12 juta wisatawan mancanegara dan 260 juta wisatawan.

Ada 10 kegiatan yang menjadi prioritas selama tahun 2016, yakni Festival Grebeg Sudiro, Dukungan Wisata Religi Dzikir Nasional, Gerhana Matahari Total, Festival Tambora, Festival Kuliner Nusantara, Lake Toba Ultra, Tour de Singkarak, Jakarta Marathon, Bono Surfing Expedition, dan Musi Triboatton.

Adapun 10 destinasi wisata yang akan diprioritaskan adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur , Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Wakatobi , Labuan Bajo, dan Pulau Morotai.

Semuanya butuh promosi yang gencar untuk menggaet wisatawan asing dan domestic. E-tourism menjadi konsep baru yang terus diperbincangkan sebagai salah satu wujud dari digitalisasi promosi pemasaran dan pengembangan pariwisata.

Kampanye dan program serba digital itu menjadi andalan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, untuk menyiasati anggaran promosi pariwisata Indonesia yang masih sangat rendah. Ia pernah mengatakan, diperlukan strategi khusus dengan minimnya anggaran promosi agar pariwisata mampu berkontribusi lebih besar terhadap penerimaan negara.

Salah satu strategi tersebut adalah Kemenpar berusaha menggandeng berbagai komunitas digital Indonesia untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. “Kami menjaring berbagai macam komunitas, blogger, vlogger, bahkan yang dari luar negeri. Kami undang mereka ke sini dan membebaskan mereka menulis tentang pariwisata Indonesia,” kata Martini Paham dalam acara talkshow yang digelar Jakartakita.com.

Martini Paham, yang lebih akrab disapa Diah, mengatakan seiring perkembangan era digital, promosi pariwisata juga gencar dilakukan di media sosial.

Ia menambahkan promosi secara online serta mengembangkan kerja sama dengan lebih banyak pihak merupakan strategi mengatasi minimnya anggaran promosi agar pariwisata mampu berkontribusi lebih besar terhadap penerimaan negara.

foto: Jakartakita.com/Edi Triyono

Promosi secara online juga dilakukan pelaku industri hospitality dalam upaya menjangkau konsumen. Andi Gevika Rizki selaku Director of Sales in The Grove Suites by Grand Aston menyebutkan bahwa promosi secara online menjadi andalan The Grove Suites untuk menggaet pelanggan sejak awal dibuka di kawasan Rasuna Epicentrum beberapa tahun lalu.

“The Grove Suites sejak pertama kali buka sudah mengutamakan digital sebagai sarana promosi dan transaksi. Tak bisa dipungkiri, melalui digital, konsumen yang bisa dijangkau seluas-luasnya, dari lokal sampai mancanegara,” terangnya.

foto : istimewa

Secara push marketing, The Grove Suites yang merupakan hotel bintang lima melakukan e-mail blast untuk menyebarluaskan informasi promo terbaru. Sedangkan terkait pull marketing dilakukan melalui upaya memperluas website landing page. “Selain itu ada sistem live chat yang berlangsung 24 jam sehari, ditangani oleh para staf kami. Lewat live chat ini, konsumen bisa mengkonfirmasi pemesanan mereka,” jelas Andi.

Sementara itu Wawan Ariyanto selaku Corporate Deputy Director Passenger Transport Marketing & Sales PT KAI mengatakan social media marketing sangat penting bagi perkembangan bisnis, terlebih lagi di era digital sekarang ini.

“Karena selain mudah digunakan, biaya yang dibutuhkan pelaku bisnis untuk promosi bisnis juga murah,” kata Wawan.

Kerja sama pemasaran dengan menggandeng pihak lain pun bukan menjadi sesuatu yang tabu dan bahkan menjadi sebuah keharusan, asalkan tercapai kinerja penjualan yang positif. Sebagai contoh,seperti yang dilakukan PT KAI yang bekerja sama dengan Pegipegi.com yang meluncurkan layanan pemesanan online tiket kereta api belum lama ini.

“Melalui kerja sama ini, PT KAI menargetkan angka penjualan sekitar 5,3 juta penumpang hingga H+5 periode lebaran 2016. Untuk itu,PT KAI akan menghadirkan beragam promo khusus melalui layanan hasil kerja sama tersebut,” kata Wawan.

Web Director Pegipegi.com, Adi Rian, mengatakan data penumpang kereta api meningkat dari tahun 2013 dan sampai sekarang terus bertambah.

foto : istimewa

“Fokus utama kami adalah kepuasaan pelanggan dan membuat traveling menjadi lebih mudah. Oleh karena itu,kami bersyukur akhirnya dapat mewujudkan kerja sama dengan PT KAI dalam menghadirkan layanan pemesanan kereta di website kami.” kata Adi.

Dari survei dan riset, diketahui bahwa user pegipegi.com paling mengutamakan value for money. Dengan pertimbangan tersebut, pegipegi.com selalu mengadakan promo. Selain itu, pegipegi.com juga tetap mengutamakan customer service meski pelayanan yang diberikan melalui online.

Acara ini juga mengadakan doorprize yaitu berupa tiket kereta api dari KAI dan voucher hotel dari pegipegi.com yang dibagikan untuk 3 jurnalis beruntung yang menghadiri acaranya. (Soraya Jenitta Marsha)

digitalJakartakita.ComKAIKemenparOnlinepegipegi.comtalkshowthe grove suiteswisatawan
Comments (0)
Add Comment