HSBC dan PSF Gelar HSBC Business Case Competition

foto: Jakartakita.com/Putri Maretha

Jakartakita.com – HSBC Indonesia berkolaborasi dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) kembali menegaskan komitmennya untuk secara terus menerus mendukung peningkatan kualitas pemuda Indonesia dengan menyelenggarakan HSBC Business Case Competition.

Kompetisi bergengsi tahunan yang telah empat kali diadakan ini menantang para mahasiswa Indonesia untuk secara tajam dan komprehensif menganalisa beragam kasus nyata dari perusahaan-perusahaan berkelas dunia dalam berbisnis, serta memberikan gagasan-gagasan orisinalnya secara tajam, berani, dan percaya diri.

Tahun ini sebanyak 12 perguruan tinggi terkemuka berlomba meraih posisi sebagai Tim Terbaik Indonesia yang nantinya berhak mewakili Indonesia di ajang kompetisi HSBC Business Case Competition tingkat internasional yang akan berlangsung di Hong Kong, Juni 2016 mendatang.

Pada kesempatan kemarin, Sabtu (23/04/2016) Ari Kunwidodo selaku Director of Fundraising and Student Recruitment, Putera Sampoerna Foundation menegaskan, “HSBC Business Case Competition ini memberikan kesempatan anak-anak muda untuk mengeksplor bisnis case. Karena mereka nanti, dimasa depan ketika sudah lulus akan menjadi pelaku, sehingga dapat mempersiapkan diri mereka dalam mengatasi kasus-kasus dalam bisnis.”

Nuni Sutiyoko selaku VP Corporate Sustainability, HSBC Indonesia menambahkan, “HSBC juga fokus di bidang pendidikan karena pendidikan adalah masa depan kita semua, dan mereka yang sedang ikut kompetisi ini nantinya akan menjadi pelanggan kami di masa depan, pegawai kami di masa depan dengan pengalaman yang sudah mereka analisa di kompetisi ini.”

Carissa Geneviene Gunawan, pemenang HSBC Business Case Competition tahun 2015 lalu berbagi pengalamannya pergi ke Hong Kong untuk mengikuti HSBC Business Case Competition tingkat internasional, “dalam HSBC Business Case Competition ini diajarkan bagaimana menyelesaikan masalah-masalah bisnis yang ada di Asia. Kreativitas harus ditunjukkan karena hanya punya waktu 2,5 jam untuk menganalisa tanpa bantuan informasi dari luar.”

Selain itu, kompetisi ini juga memiliki keterkaitan dengan upaya mengantisipasi bonus demografi untuk Indonesia yang diprediksi akan terjadi sekitar tahun 2020-2030.

Ari KunwidodoCarissa Geneviene GunawanHSBCPutera Sampoerna Foundation
Comments (0)
Add Comment