Jakartakita.com – Kamis (28/4) kemarin, Phapros menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2015 bertempat di Hotel Gumaya, Semarang.
RUPS tahun ini menyetujui pembagian dividen sebesar Rp31,5 Miliar atau 50% dari laba bersih tahun lalu, serta mengangkat susunan pengurus perseroan yang baru.
Selain itu, di awal tahun ini, Phapros juga menorehkan prestasi dengan berhasil memenangkan tender pengadaan obat untuk BPJS Kesehatan senilai Rp271 Miliar melalui e-catalogue yang diselenggarakan oleh LKPP.
“Hingga akhir 2015, Phapros berhasil membukukan penjualan sebesar Rp691 miliar atau tumbuh sebesar 19,6% dengan laba bersih mencapai Rp63 miliar, tumbuh sebanyak 39,2%,” ujar Barokah Sri Utami, Direktur Utama PT Phapros, Tbk melalui siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Jumat (29/4/2016).
Lebih lanjut dijelaskan, kinerja perusahaan sampai dengan Maret 2016 menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik. Bahkan, hingga sebelum hasil tender e-catalogue diumumkan oleh LKPP, Phapros berhasil tingkatkan 11,4% penjualan dari realisasi di periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan penjualan tersebut juga sejalan dengan laba bersih yang naik sebanyak 6,5% atau Rp6,7 miliar dari periode yang sama tahun lalu.
“Kami menargetkan hingga bulan Juni nanti atau pada semester I/2016, Phapros bisa lampaui total omzet tahun 2009, yakni sebesar Rp318 miliar atau tumbuh sebesar 5,3%. Kami optimistis jumlah tersebut bisa kami raih dalam waktu kurang dari enam bulan ke depan,” jelas Barokah.
Terkait soal hasil lelang, dijelaskan bahwa, Phapros berhasil memenangkan dua paket e-catalogue, yakni obat generik dan obat nama dagang. Ada 36 obat generik dan 2 obat nama dagang yang dimenangkan Phapros dengan total value mencapai Rp271 miliar.
“Total value yang besar inilah membuat Phapros berhasil menduduki peringkat pertama atau sekitar 13% dari keseluruhan nilai omzet yang ditawarkan e-catalogue yang mencapai lebih dari Rp 2 triliun,” ujarnya.
“Ke depannya kami akan pastikan agar supply produk tetap baik dan terjaga sehingga kami bisa memberikan yang terbaik untuk menyukseskan program BPJS Kesehatan,” tandasnya.