Jakartakita.com – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai, sensus ekonomi 2016 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) akan sangat membantu dalam pencocokan data warga DKI yang memiliki usaha rumahan.
Terutama, jelas Ahok, ekonomi rumah tangga informal yang selama ini tidak pernah diketahui.
Jika data sudah diketahui, lanjutnya, pihaknya pun bisa dengan mudah menyalurkan bantuan kredit kepada para pelaku usaha atau mendukung prasarana atau perizinan apapun kepada mereka.
“Kami sekarang condong seperti ini. Kita tidak pernah kebayang sekarang itu orang di rumah bisnis online dan ada virtual office. Makanya, saya juga katakan, tata ruang kita musti diverifikasi. Indonesia tidak pernah punya data itu,” ujar Ahok di kediamannya, kawasan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (1/5/2016).
Pasalnya, lanjut dia, dalam sensus 10 tahun terakhir, saat itu belum banyak jenis-jenis usaha yang berbasis online seperti saat ini, termasuk juga working place.
Oleh karena itu, Ahok menilai, sensus ekonomi ini sangat menguntungkan saat hasilnya nanti diketahui.
“Saya juga mengimbau para warga di DKI, kalau ada petugas datang, tolong diterima. Ini bukan mau mengejar pajak. Ini dalam rangka supaya kami lebih mudah dan membantu saudara dalam mengembangkan usahanya termasuk perizinannya,” tegas Ahok.
Ahok sendiri menjadi orang pertama di DKI yang dilakukan sensus ekonomi 2016 ini, yang dimulai pada 1 Mei ini hingga 30 Mei mendatang. Sensus ekonomi 2016 merupakan kegiatan pendataan lengkap seluruh unit usaha perusahaan di berbagai aktivitas usaha, baik permanen, keliling, maupun rumah tangga, termasuk usaha online didalamnya.