Menyisakan dua hole terakhir, Joshua yang sudah membukukan 9 under (sembilan-di bawah par) mengunggulli Rory dengan dua pukulan. Di hole 17 Rory memasukkan birdie dan Joshua hanya par. Selisih pukulan makin tipis, Joshua 9 under (sembilan-di bawah par) dan Rory 8 under (delapan-di bawah par). Hole 18, keduanya sama-sama berpeluang membukukan eagle. Namun, jarak Joshua lebih jauh, delapan meter ke arah hole, sebaliknya Rory hanya lima meter.
Ketika bola Joshua gagal masuk, dan hanya menciptakan peluang birdie, Rory secara mengejutkan meraih birdie. Keduanya sama-sama memimpin di puncak dengan skor total 206 atau 10 under (sepuluh-di bawah par). Rory dan Joshua kembali bertarung dalam playoff.
Dalam hole pertama partai playoff, Rory akhirnya menghentikan perlawanan Joshua setelah bola birdienya berhasil masuk. Sebaliknya, Joshua hanya mampu membuat par.
“Di playoff saya sedikit lebih confidence dibanding Joshua karena masih memiliki momentum di dua hole terakhir. Namun, terlepas dari itu, saya memang memiliki putting yang baik, dan selalu berhasil di saat-saat yang menentukan,” jelas Rory yang akhirnya berhasil mewujudkan gelar pertamanya di IGT dan membawa pulang hadiah uang sebesar Rp34 juta dari Rp100 juta yang disediakan.
Rory mengakui perjuangannya untuk meraih juara ini tidaklah mudah. Pegolf berusia 28 tahun ini bahkan sempat tertinggal satu pukulan setelah sempat memimpin dengan tujuh di bawah par. Namun, akhirnya tertinggal oleh Joshua usai hole 5.
“Sejak hole 6 tertinggal 1 stroke di belakang (Joshua) Andrew setelah bogey di hole 5. Namun, saya confidence bisa mengejar di second nine dalam dua hari terakhir kemarin. Dan ini bisa bisa terwujud,” jelas Rory, yang sebenarnya kaget bisa membukukan 3 under. “Tapi namanya orang kepepet, saya hanya berpikir untuk mencoba lebih keras. Beruntung di dua hole terakhir bola masuk dua-duanya, hole 17 birdie dan 18 eagle,” tambah pegolf yang berambisi untuk bisa bermain dalam Tour di AS.
Sementara itu, Joshua harus menunda mimpinya untuk bisa memecahkan telur pertamanya di IGT. Peluang juara yang sudah di depan mata kandas ketika harus mengakui keuletan Rory di babak playoff. Pegolf asal Jawa Timur ini memang sudah menyadari kesalahannya ketika pukulan tee offnya tidak sesuai harapan.
“Saya agak push. Itu sedikit terburu-buru. Harusnya saya ambil waktu dulu sebelum mulai pukul. Tetapi saya sebenarnya yakin bisa birdie. Sayang, salah baca break,” kata Joshua.
Ia sebenarnya bermain sangat bagus, dengan membuat lima birdie tanpa satu bogey pun. Joshua mengakui bahwa main bagus pun tidak cukup jika tidak mampu menjaga momentum di saat-saat akhir. “Rory memang tampil bagus, meski dalam kondisi under pressure,” tambahnya.
Posisi ketiga diraih George Gandranata yang mengumpulkan skor total 210 (enam-di bawah par), disusul Ramadhan Alwie dengan 211 (lima-di bawah par) dan Jordan Surya Irawan dengan 212 (empat-di bawah par).
Kevin C. Akbar yang sempat tampil luar biasa di hari pertama akhirnya memperbaiki penampilannya di hari terakhir. Pegolf amatir asal Depok ini mencetak skor 71 (satu-di bawah par) dan mengumpulkan skor total 213 (tiga-di bawah par). Hasil tersebut menempatkan Kevin di posisi keenam, dan menyabet gelar Low Amateur.
Untuk kategori yang hanya diikuti dua peserta, Putri Aisyah akhirnya meraih Low Amateur. “Meski hanya sedikit peserta wanita yang tampil, saya berupaya tetap fokus. Suasana IGT yang profesional ini memotivasi saya untuk berusaha tampil baik,” kata Putri.