Jakartakita.com – Dua brand busana bayi ternama, yakni OshKosh B’gosh dan Carter’s menghadirkan deretan koleksi spring 2016, dengan mengusung tema ‘Cute, Colorfull, Fresh, Happy, dan Modern’ dalam sebuah exhibition dan fashion show, yang dilaksanakan di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (29/5/2016) kemarin.
Kedua brand yang berada dibawah naungan PT Mitra Adi Perkasa tersebut, memperlihatkan koleksi terbarunya, yang dibawakan oleh anak dan balita yang terlihat menggemaskan.
Lidwina E Taruli, selaku Brand Manager OshKosh B’gosh dan Carter’s mengungkapkan bahwa, brand Carter’s telah dikenal dengan busana yang inspiratif, seperti lengan mitten handi-cuff yang melindungi bayi dari tergores oleh diri sendirinya, dan desain jiffon neck yang memudahkan dalam pengantian pakaian tanpa melukai sang bayi.
“Brand ini tetap menjunjung filosofi dimana Carter’s percaya pada kanak-kanak adalah sebuah perayaan, sehingga motif warna-warni serta karakter lucu yang terinspirasi dari rasa suka cita dan kasih sayang anak-anak yang menyentuh kehidupan orang tuanya,” kata Lidwina E Taruli, yang juga adalah Ketua Penyelenggara dari ajang Fashion Show dalam kegiatan tersebut, kepada Jakartakita.com, disela-sela kegiatan acara.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam peragaan fashion show tersebut, brand Carter’s menampilkan 4 jenis busana yaitu Baby Essential, Supersoft, Easy Outfit Set dan busana Ready to Play, dimana sang bayi dan anak-anak yang memakai busana Carter’s, akan merasakan kasih sayang mulai dari malam pertama hingga pertama sekolah.
Sementara brand OshKosh B’gosh, tetap pada resep original mereka. Dengan celana overal terbaik dunia, yang mewakili harapan, impian, dan kebanggaan setiap orang tua terhadap anak-anak mereka, brand ini tumbuh untuk menawarkan gaya busana anak-anak, mulai dari pakaian casual sampai busana acara khusus yang menjunjung kualitas, ketahanan dan keahlian, yang tetap di pertahankan hingga sekarang.
“Setelah 117 tahun, brand OshKosh B’gosh memilih untuk tidak pernah membuat pakaian dewasa dimana mereka tidak masalah dengan bertambah tua, hanya bermasalah jika harus melupakan asal muasal brandnya,” pungkas Lidwina. (Edi Triyono)