Jakartakita.com – Chile mempertahankan gelar juara Copa America setelah dalam partai final Copa America Centenario yang berlangsung di Stadion MetLife, New Jersey, Amerika Serikat, Senin (27/6/2016) pagi WIB, menang adu penalti 5-3 atas Argentina.
Hasil pertandingan harus ditentukan dengan adu penalti setelah pada waktu normal dan dua babak tambahan kedudukan imbang 0-0 bertahan. Hasil ini menjadi ulangan tahun lalu, dimana Chile juga menang adu penalti lawan Argentina untuk membawa pulang trofi juara Copa America.
Keberhasilan Chile menjadi juara dibarengi keberhasilan Eduardo Vargas menjadi pencetak gol terbanyak dalam turnamen. Vargas mencetak enam gol.
Dengan kekalahan yang diterima, Argentina berarti telah tiga kali beruntun menjadi runner-up dalam tiga kejuaraan besar yang diikutinya, yaitu Piala Dunia (2014), Copa America (2015 dan 2016).
Kekalahan turut menjadi pemuncak kerunyaman sepakbola Argentina, dimana pada pekan lalu Presiden Asosiasi Sepakbola Argentina, Luis Segura, dituduh melakukan melakukan penggelapan uang hak siar liga sepakbola lokal beberapa tahun terakhir. Akibatnya Asosiasi Sepakbola Argentina dibekukan dan diambil alih oleh FIFA.
Arturo Vidal menjadi penendang penalti pertama Chile, tembakannya bisa diblok kiper Argentina Sergio Romero. Kapten Argentina Lionel Messi menjadi penendang pertama Argentina, ia melambungkan bola di atas mistar gawang yang dikawal kiper sekaligus kapten Chile, Claudio Bravo.
Penendang kedua Chile dan Argentina, Nicolas Castillo dan Javier Mascherano, dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Begitu juga penendang ketiga kedua tim, Charles Aranguiz dan Sergio Aguero.
Penendang penalti ke-empat Chile, Jean Beausejour, berhasil menaklukkan Romero. Sedangkan penedang ke-empat Argentina, Lucas Biglia, gagal, tembakannya dihentikan Bravo. Penendang kelima Chile, Francisco Silva, lalu mencetak penalti penentu gelar juara Chile.
Dalam pertandingan waktu normal, Argentina sebetulnya dapat bermain lebih agresif dari Chile. Sekitar 16 menit babak pertama berjalan, Messi dilanggar Marcelo Diaz di luar kotak penalti Chile. Akibatnya Argentina mendapat tendangan bebas, sedangkan Diaz menerima kartu kuning. Messi lalu melakukan tendangan bebas, tapi bisa ditangkap Bravo.
Lima menit berselang, Argentina mendapat peluang emas. Bola yang terlepas dari penguasaan Gary Medel dapat diserobot GonzaloHiguain. Striker Napoli ini lalu meluncurkan sepakan yang hanya menyamping ke kanan gawang Chile. Medel yang berusaha mengejar bola menabrak tiang gawang kanan sambil meluncur. Ia sempat menerima perawatan sebelum lanjut bertanding.
Pada menit ke-24 tendangan bebas diterima Argentina setelah Vidal melanggar Messi. Tendangan bebas dilakukan Messi dan disundul Nicolas Otamendi, tapi bola melenceng dari sasaran. Empat menit setelah itu, Messi dilanggar Diaz saat menggiring bola. Diaz menerima kartu kuning kedua yang berujung kartu merah dan harus meninggalkan lapangan.
Unggul jumlah pemain dimanfaatkan Argentina untuk terus melakukan penyerangan. Tembakan Angel Di Maria dari jarak jauh dihentikan Bravo. Pada menit ke-37 Vidal dan Mascherano menerima kartu kuning karena berseteru setelah terjadi pelanggaran oleh Vidal.
Lima menit sebelum turun minum, Messi mendapat kartu kuning karena dianggap melakukan diving oleh wasit Heber Lopes. Kontroversi Lopes terus berlanjut, Marcos Rojo mendapat kartu merah karena melanggar Vidal. Baik Chile maupun Argentina bermain dengan 10 pemain.
Saat babak pertama usai, Lopes dikerubuti oleh para pemain dan pelatih kedua tim yang tak puas atas kinerjanya, memberikan hukuman kartu terlalu mudah.
Sekitar tujuh menit babak kedua berjalan, Lopes menghadiahi Beausejour kartu kuning karena melanggar Gabriel Mercado. Pada menit ke-55 tendangan Higuain memanfaatkan umpan sundulan Di Maria melenceng dari gawang Chile. Semenit berselang, tembakan Maurico Isla dalam sebuah serangan balik tak tepat mengarah gawang Argentina. Di Maria digantikan Kranevitter pada menit ke-57.
Pada menit ke-69 Messi terjatuh di lapangan karena dilanggar Aranguiz. Atas perbuatannya Aranguiz mendapat kartu kuning. Semenit setelah itu Aguero masuk lapangan menggantikan Higuain. Beberapa menit merumput tendangan jarak jauh Aguero melambung tinggi di atas mistar gawang Chile.
Saat waktu normal tersisa 10 menit, tembakan Vargas dari dalam kotak penalti Argentina bisa diblok kiper Sergio Romero. Tak berapa lama kemudian, Edson Puch masuk lapangan menggantikan Jose Fuenzalida.
Aguero berpeluang menjadi pahlawan kemenangan Argentina, tapi tendangannya pada menit ke-84 hanya melambung di atas mistar gawang Chile. Seperti Aguero, tendangan Ever Banega dan Messi mendekati akhir babak kedua juga hanya melayang tinggi. Kedudukan imbang tanpa gol bertahan sampai akhir babak, pertandingan lalu berlanjut ke babak tambahan.
Sekitar empat menit babak tambahan pertama berlangsung, wasit menganggap Kranevitter melanggar Sanchez. Kesal atas keputusan tersebut, Kranevitter menepis bola, dan menerima kartu kuning atas perbuatannya.
Pada menit ke-99, sundulan Vargas terhadap umpan silang Edson Puch dari sayap kiri ditangkap Romero. Semenit berselang, umpan lambung Messi disundul Aguero, bola lalu ditepis Bravo keluar lapangan. Sanchez yang cedera digantikan Silva pada menit ke-104.
Di babak tambahan kedua, tepatnya pada menit ke-109, Castillo masuk lapangan menggantikan Vargas. Dua menit berselang, Erik Lamela menggantikan Banega. Tendangan Kranevitter pada menit ke-116 melambung di atas mistar gawang Chile. Sampai babak tambahan kedua berakhir, tak ada gol terjadi. Pertandingan harus ditentukan dengan adu penalti dan dimenangi Chile.
Susunan Pemain
Argentina: 1 Sergio Romero; 13 Ramiro Funes Mori, 17 Nicolás Otamendi, 16 Marcos Rojo (dismissed 43′), 4 Gabriel Mercado; 14 Javier Mascherano (booked 37′), 19 Ever Banega, 6 Lucas Biglia; 9 Gonzalo Higuaín (11 Sergio Agüero 70’), 7 Ángel Di María (5 Matias Kranevitter 57’(booked 94’)), 10 Lionel Messi (booked 40′)
Chile: 1 Claudio Bravo; 18 Gonzalo Jara, 17 Gary Medel, 15 Jean Beauséjour (booked 52′), 4 Mauricio Isla; (21 Marcelo Díaz booked 16′, 28′, dismissed 28’), 20 Charles Aránguiz (booked 69′), 8 Arturo Vidal (booked 37′); 11 Eduardo Vargas (16 Nicolas Castillo 109’), 7 Alexis Sánchez (5 Francisco Silva 104’), 6 José Fuenzalida (22 Edson Puch 80’)