Ketum IDAI : Vaksin Palsu Tidak Berefek Samping

foto : istimewa

Jakartakita.com – Beredarnya berita mengenai vaksin palsu sontak membuat resah banyak kalangan. Khususnya para orang tua yang mempunyai balita.

Menyikapi kondisi tersebut, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Aman B Pulungan, menegaskan, kandungan dalam vaksin palsu tak berefek samping bagi anak-anak yang terlanjur terpapar.

“Kalau efek jelek, atau efek samping dari seluruh komponen ini, harusnya tidak terjadi. Karena memang ini zat yang anak bisa menerimanya,” ujar Pulungan, di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (14/7/2016).

Lebih lanjut dijelaskan, zat yang terkandung dalam vaksin palsu antara lain NaCl (natrium klorida), anti pertusis dan hepatitis B pada vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus).

“Kemungkinan isinya adalah NaCl (garam). Lalu, isinya antigen pertusis. Bisa jadi ini vaksin yang sudah dilemahkan atau sisa vaksin atau vaksin oplosan yang dipakai. Tentu tidak akan keluar antibodi,” jelas dia.

“Harusnya DPT tetapi diisi hanya satu yakni vaksin hepatitis B. Jadi jelas ini isinya berbeda,” sambung Pulungan.

Kendati begitu, lanjut dia, infeksi bisa muncul jika pengolahan vaksin dilakukan tak steril. Selain itu, anak jelas tidak mendapatkan imunitas yang seharusnya didapatkan.

“Tetapi yang paling jelek, adalah anak tidak mendapat imunitas yang harusnya didapat. Kalau ini dilakukan dengan cara tidak steril, kemungkinan infeksi. Seharusnya kalau infeksi akan terjadi infeksi akut,” pungkas dia. (Sumber : Antara)

 

efek sampingIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)vaksin palsu
Comments (0)
Add Comment