Jakartakita.com – Aplikasi Pokemon Go selama sepekan terakhir cukup menyedot perhatian. Hampir semua orang bermain atau membicarakan tentang Pokemon GO. Game berbasis augmented reality yang mengubah pemain menjadi pelatih Pokemon itu digandrungi tak hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa.
Bagi anak-anak yang dibesarkan dalam role-playing game (RPG), kartun dan bermimpi bahwa Pokemon adalah nyata, Pokemon GO membuat mereka lebih dekat dengan mimpi mereka.
Permainan tersebut juga telah menjadi game smartphone terpopuler sepanjang sejarah Amerika Serikat. Menurut Survey Monkey, rata-rata setiap harinya pengguna smartphone memainkan Pokemon GO yang saat ini menduduki posisi puncak game yang sebelumnya dipegang Candy Crush Saga.
Dengan rata-rata harian 21 juta pengguna smartphone di Amerika Serikat yang mencoba menangkap Pokemon, Pokemon GO membuat sejarah. Pada Android, game tersebut akan segera melampaui tingkat pertumbuhan Snapchat pada saat ini, dan diperkirakan dapat menjadi pengguna terbesar dari Google Maps.
Saham Nintendo melonjak sejak peluncurannya. Permainan tersebut gratis walaupun aplikasi berbayar diperlukan ketika trainer mulai mengumpulkan Pokemon dalam jumlah besar. Ketika aplikasi berbayar di iOS menjadi perhatian, Nintendo memotong sepertiga dari apa yang didapat Apple. Apple mengambil 30 persen dari pendapatan tersebut.
Pengembang game tersebut, Niantic, mengambil 30 persen lainnya, begitu juga dengan The Pokemon Company. Sementara Nintendo hanya mengambil 10 persen. Saham Nintendo mungkin sedikit lebih tinggi karena perusahaan tersebut memiliki saham di The Pokemon Company.
Tantangan bagi Niantic dan kru adalah menjaga agar permainan tersebut tetap populer. Game ketiga terpopuler dalam sejarah Amerika Serikat adalah Draw Something, yang begitu populer di tahun 2012 di mana pengembang OMGPOP menjual seharga 180 juta dolar AS kepada Zynga. Namun sayangnya, Draw Something malah meyebabkan Zynga rugi besar karena kehilangan penggemar. (Antara)