Jakartakita.com – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memberikan komitmennya dalam mendorong penyediaan hunian dan peningkatan penetrasi pasar kredit pemilikan rumah syariah (KPR iB) setara 5% per tahun pada enam tahun pertama.
Komitmen tersebut berupa program “KPR iB Muamalat Angsuran Super Ringan”.
Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengatakan, saat ini kebutuhan hunian sangat tinggi di Indonesia.
Program ini merupakan jawaban dari tingginya angka kebutuhan hunian di Indonesia, yang mencapai hingga satu juta unit setiap tahunnya.
“Program KPR iB Muamalat Angsuran Super Ringan memberikan berbagai kemudahan proses pembiayaan untuk membantu semua segmen masyarakat dalam memiliki rumah idaman mereka,” kata Endy disela-sela acara peluncuran di Jakarta, Senin (8/8/2016) lalu.
Lebih lanjut dijelaskan, ada dua skema pembayaran dalam program ini. Untuk skema pembayaran dengan tenor 5 tahun angsuran dalam tahun pertama sampai ketiga sebesar 5% kemudian tahun keempat dan kelima akan meningkat setara dengan kenaikan penghasilan.
Skema kedua, dengan tenor 10 tahun, angsuran tahun pertama hingga keenam sebesar 5%. Kemudian tahun ketujuh hingga kesepuluh akan meningkat setara dengan kenaikan penghasilan.
Asal tahu saja, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah menargetkan jumlah backlog berdasarkan konsep kepemilikan berkurang menjadi 6,8 juta unit, backlog berdasarkan konsep kepenghunian menjadi 5 juta unit, serta rumah tidak layak huni berkurang menjadi 1,9 juta unit pada 2019. (Edi Triyono)