Ian menutup permainan di hole 18 dengan par. Namun, skor total 2 di bawah par (208) yang dicetak juara Grand Final IGT 2015 itu hanya mampu didekati James Bowen dan Danny Masrin yang sama-sama membukukan skor 1 di atas par (211). Sebelum menyelesaikan di angka 2 di bawah par, Ian sebenarnya sempat meninggalkan lawan-lawannya dengan skor 4 di bawah par. Danny, yang mengawali permainan di putaran akhir dengan skor yang sama dengan Ian (2 di bawah par), mengalami penurunan skor yang menjadi 1 di bawah par usai bogey di hole 5.
“Usai birdie di hole 2, saya makin percaya diri setelah menambah birdie di hole 10, yang menambah skor menjadi 4 under. Unggul empat pukulan (dari Danny), saya hanya berpikir main aman. Ini justru menjadi boomerang ketika saya malah bogey di hole 15 dan 16,” kata Ian.
“Saya sempat pusing juga karena masih tersisa dua hole ada kemungkinan terkejar. Namun, ketika Danny bogey dan saya par di hole 17, saya sudah yakin bakal menang,” jelasnya.
Gelar juara Seri V ini, yang menghantarkannya meraih hadiah uang Rp 34 juta, merupakan titel kedua Ian di musim 2016 ini. Sebelumnya, Ian telah meraih gelar pertama di IGT Seri II Padang Golf Modern pada Maret lalu. Ia pun memecahkan rekor di bawah par yang diukir William Sjaichudin dan Jordan Surya Irawan, keduanya pegolf amatir, dengan 1 di bawah par pada 2013.
Sebaliknya, Danny yang mengincar gelar juara back to back setelah IGT Seri IV Palm Hill pada Juni lalu harus mengakui bahwa permainannya di hari terakhir diakuinya kurang bagus. Game plan yang telah disiapkan di putaran terakhir tidak berjalan sesuai rencana.
“Saya ada masalah di back nine. Bola saya hanya dua kali bisa langsung on the green. Ini bagi saya bermasalah. Tapi, secara umum, round saya hari ini memang kurang bagus,” jelas Danny. “Namun, kegagalan hari ini menjadi evaluasi saya untuk turnamen selanjutnya. Semoga bisa lebih baik lagi.”
Elki Kow tidak tertahankan sebagai juara Low Amateur. Menutup permainan di hari terakhir dengan skor even par (72)) dan skor total 212 (2 di atas par). Cahyo Adhitomo yang sehari sebelumnya tertinggal satu pukulan malah menambah selisih pukulan menjadi dua pukulan setelah mengumpulkan skor total 214 (4 di atas par).
Sedangkan, Syukrizal yang sehari sebelumnya tampil impresif dengan membukukan skor 68 (2 di bawah par) melanjutkan kegemilangannya di hari terakhir melalui skor 69 (1 di bawah par). Pegolf asal Aceh ini akhirnya hanya mampu menipiskan selisih skor dengan Elki dengan satu pukulan. Bagi Elki, ini gelar kedua secara berturut-turut setelah prestasi yang sama di IGT Seri IV lalu.
Sementara Ika Woro Palupi pun memastikan gelar Low Amateur putri setelah tidak tergeser dalam perolehan skor sejak hari pertama.