Jakartakita.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balitbang KKP menggandeng SKK Migas untuk memanfaatkan hasil penelitian dan inovasi industri perikanan, khususnya di wilayah eksplorasi migas, yang telah dilakukan KKP.
Dalam hal ini, SKK Migas ikut mempertemukan 300 perusahaan pelaksana Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar berpartisipasi di sektor perikanan.
Kepala Balitbang KKP, Muhammad Zulficar Mochtar mengungkapkan, pertemuan ini juga dilakukan dalam rangka membangun sinergi terkait pembangunan antara KKP dengan Corporate Social Responshibility (CSR) para pelaksana KKKS.
Ada 292 KKKS yang beroperasi di Indonesia, 47 persen berada di wilayah pesisir dan pulau terluar.
“Inisiatif SKK Migas ini sangat strategis, karena bergerak di bidang pengembangan ekonomi nelayan dan bagus bila disinergikan dengan inovasi dan teknologi KKP,” ucap Zulficar Mochtar saat membuka Forum Nasional Mitra Pengguna Teknologi Perikanan (FORMITAN) di Ballroom Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Lebih lanjut dia menuturkan, pihaknya bersama KKKS juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam penggunaan teknologi perikanan. Kesepakatan itu diharapkan bisa mendorong pendistribusian teknologi untuk peningkatan hasil tangkap nelayan.
“Kami sudah tandatangan MoU. Diharapkan, nantinya produk teknologi perikanan dapat kami distribusikan kepada KKKS sehingga kalau relevan bisa diadopsi untuk diimplementasikan. Kami juga berharap, hal ini akan memberikan manfaat signifikan bagi upaya CSR di KKKS di berbagai lokasi,” sambungnya.
Ditambahkan, pihaknya juga menargetkan program tersebut akan mulai berjalan pada tahun ini. Di samping itu, pihaknya akan terus merumuskan beberapa langkah strategis dan kesepahaman terhadap area spesifik kerja.
“Kita tidak akan langsung ambisius, kami akan bekerja realistis dengan saling bersinergi. Akan jadi barometer awal kita. Harapan kita bisa dimulai tahun ini dan diagendakan hingga beberapa tahun ke depan,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas, Muliawan Haji mengatakan, sinergi ini dilakukan karena pihaknya melihat banyak potensi yang bisa dicapai, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian nelayan pesisir.
“Ini saatnya sinergi antara industri hulu migas dengan KKP. Banyak potensi yang bisa disinergikan agar kita bisa mencapai cita-cita bersama untuk mensejahterakan nelayan. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi di KKP itu sangat kita butuhkan agar bisa bermanfaat,” tandas Muliawan. (Edi Triyono)