Jakartakita.com – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar pembekalan pewarta olahraga dalam rangka fasilitas management event olahraga tahun 2016, Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP PON) Deputi Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga di PP PON, Cibubur, Jakarta Timur.
Acara yang digagas oleh Deputi Pemberdayaan Pemuda itu menghadirkan berbagai pembicara yang kompeten dibidangnya dan juga Pengurus Pusat cabang olahraga permainan yang baru diperkenalkan di Indonesia, diantaranya; Criket, Hand Ball, Pentank, Kabbadi, Gate Ball dan Rugbi.
Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno mengatakan, mundurnya prestasi sejumlah cabang olahraga sedikit banyak karena terpengaruh kepengurusan induk organisasi. Pasalnya, carut-marutnya suatu kepengurusan cabang olahraga (cabor) dikarenakan pemimpinnya telah menyalahi aturan sistem keolahragaan nasional.
“Tidak harus berlatar belakang pejabat ataupun pengusaha untuk memimpin sebuah induk organisasi olahraga,” kata Suwarno dalam paparannya, di aula PP-PON Cibubur, Jakarta Timur, Senin (29/8/2016) malam.
Lebih lanjut, Purnawirawan Jenderal bintang dua itu menambahkan, faktor terpenting untuk memimpin Pengurus Besar ataupun Pengurus Pusat adalah memiliki komitmen, yang artinya mampu bertanggungjawab dalam kondisi atau situasi apapun untuk membesarkan PP ataupun PP yang dipimpinnya.
Mantan Ketua Satlak Prima itu juga menyoroti sinergitas antar lembaga dalam hal pembangunan keolahragaan sekarang yang harus di tata ulang.
Menurutnya, selama ini antar satu lembaga misalnya Kemenpora dan KONI pusat pun belum ada komunikasi yang selaras. Salah satu contohnya adalah KONI pusat sebagai eksekutor pembinaan olahraga prestasi nasional namun tidak mendapat dukungan pendanaan maksimal dari Kemenpora.
“Idealnya antara kemenpora yang membuat kebijakan termasuk mencairkan dana dari pemerintah memberikan dukungan maksimal ke KONI pusat sebagai penanggungjawab pembinaan prestasi,” tandasnya. (Edi Triyono)