Jakartakita.com – Kebutuhan hunian, baik rumah maupun apartemen semakin meningkat setiap harinya. Sayangnya kebutuhan tersebut belum terpenuhi, akibat pasokan yang terbatas, yang pada gilirannya mendorong harga terus melambung sehingga tak bisa diakses masyarakat menengah ke bawah.
Menyikapi kondisi tersebut, situs properti Rumah123.com menggelar pameran Jakarta Property Week 2016 yang resmi dibuka hari ini, Kamis (8/9/2016) di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta Selatan. Rencananya, pameran ini akan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 8-11 September 2016 mendatang.
Hadir dalam pembukaan pameran, antara lain; Maurin Sitorus, Dirjen Kementrian Pembiayaan Perumahan, Ignatius Untung, Country General Manager Rumah123.com, Ir. Saimin Iskandar MS, MT Ketua APERSI DPD DKI Jakarta, Atmo Prawiro, Regional Retail Head Bank Mandiri, dan Giovani Luciani, Dept Head Consumer Loan Bank Mandiri.
Pameran yang mengusung tagline “Ini Waktunya Gue!” mengajak kalangan pekerja muda agar tidak ragu lagi untuk membeli hunian idaman mereka saat ini.
“Ya, kapan lagi kalau tidak sekarang? Tengok saja bagaimana harga tanah dan bangunan yang terus meningkat setiap tahunnya,” jelas Country General Manager, Ignatius Untung kepada Jakartakita.com disela-sela kegiatan acara.
Menurutnya, ajang ini akan mampu memberi solusi terbaik bagi mereka yang ingin menginvestasikan uangnya di industri properti.
“Kami sediakan booth konsultasi yang akan mengedukasi pengunjung dari mulai masalah financial planning, renov and rebuild, property investment, interior, hingga fengshui. Pengunjung juga dapat memperoleh segala kebutuhannya terkait properti lantaran setidaknya ada 120 exhibitor turut ambil bagian dalam pameran ini,” papar dia.
Dalam ajang ini, Rumah123.com juga mengadakan Kompetisi Rumah Sempit, Sebanyak 20 finalis telah lolos seleksi terpilih dari 1.700 pendaftar. Ke-20 peserta ini akan berusaha bertahan berdiri selama tiga hari dua malam dalam ruang berukuran kurang dari 3 x 3 meter. Mereka bersaing adu ketahanan untuk memperoleh hadiah berupa hunian.
“Pameran ini memang tidak terlalu besar karena kalau begitu pengalaman yang didapat akan kurang. Pengembang juga tidak asal berpameran tapi diprioritaskan yang punya nilai paling menarik buat publik,” tandas Ignatius. (Edi Triyono)