Jakartakita.com – Tuntutan perkembangan jaman ditambah dengan kian ketatnya persaingan di dunia bisnis maupun dunia kerja, mendorong 1 dari 2 orang tua di Indonesia memilih profesi dengan tingkat penghasilan tinggi bagi anak-anaknya kelak.
Nyatanya, sebanyak 91% orang tua Indonesia telah memiliki preferensi bidang pekerjaan bagi anak mereka.
Preferensi tersebut juga tercermin dari jurusan-jurusan pendidikan yang mereka harapkan akan ditempuh oleh anak-anak mereka, yaitu bidang kedokteran (20%), ilmu komputer (12%), teknik (11%), keuangan (7%) dan pendidikan (6%).
Fakta- fakta ini muncul dari survei tahunan terbaru dari HSBC, yaitu HSBC Value of Education 2016, yang secara rutin menggali pendapat orang tua di berbagai negara, termasuk Indonesia, dalam merencanakan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka, berikut ekspektasi dan tantangan yang mereka hadapi.
“Pendidikan memang membantu terciptanya masa depan yang cerah. Kami memahami bahwa para orang tua ingin memastikan anak mereka memiliki peluang yang besar untuk meraihnya. Untuk itu survei semacam ini kami selenggarakan untuk membantu para orang tua memahami tantangan dan membantu menyiapkan perjalanan bagi anak menuju sukses. Kami percaya kesuksesan mereka juga berarti pertumbuhan yang berkesinambungan bagi Indonesia baik secara SDM maupun ekonomi,” ungkap Blake Hellam, Head of Retail Bank & Wealth Management, HSBC Indonesia di Jakarta, baru-baru ini.
Bagi orang tua di Indonesia, isu ketatnya persaingan di era pasar bebas dan globalisasi tampaknya kian disadari untuk segera diantisipasi.
Guna menciptakan anak-anaknya menjadi pemenang, sebagian besar orang tua di Indonesia (52%) menjadikan biaya pendidikan sebagai prioritas mengungguli biaya untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Berbagai cara juga mereka tempuh untuk meningkatkan kecakapan dan daya saing anak. Saat menyelesaikan jenjang S1 dipandang sebagai keharusan (100%), mayoritas orang tua (94%) memandang jenjang S2 pun diperlukan. Mereka juga mendorong anak untuk mendapatkan pengalamn kerja yang sesuai dengan profesi idaman (89%), menguasai Bahasa asing (91%).
“Beragam upaya yang ditempuh para orang tua untuk memastikan kesuksesan anak di masa depan ini sangat mengagumkan. Yang perlu juga kita pastikan adalah kesiapan finansial yang mengiringinya. Penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana mempersiapkan keuangan secara strategis agar dapat mendukung ambisi anak dan orang tua,” ujar Head of Wealth Management HSBC Indonesia Steven Suryana.
Ditambahkan, generasi milenial saat ini memiliki karateristik istimewa, yaitu keterhubungan mereka secara teknologi dan ambisi mereka untuk dapat bekerja secara mandiri. Hal ini juga menimbulkan tantangan baru dalam mempersiapkan masa depan dan profesi yang sesuai.
Agar senantiasa tepat dalam membantu orang tua dalam mewujudkan aspirasi dan ambisinya, HSBC sebagai pakar di bidang finansial berkepentingan untuk menggandeng mitra terkemuka dari dunia pendidikan dan pembangunan karakter agar dapat menghadirkan solusi yang komprehensif, yang mampu memperkaya wawasan orang tua terhadap perencanaan keuangan strategis yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan terbaik bagi anaknya, yang mayoritas merupakan Generasi Milenial.
“Agar tepat sasaran, kami menggandeng dua mitra terkemuka, yaitu Ina Liem, pakar di bidang karir dan profesi, serta Adam Khoo, pakar di bidang pembangunan karakter dan profesionalisme untuk membantu mempertajam perencanaan pendidikan, melengkapi perencanaan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik nasabah. Kami menyadari bahwa anak-anak yang menjadi bagian dari Generasi Y atau Millennial memiliki pola pikir dan perilaku yang berbeda dari generasi orang tuanya. Keberadaan mitra-mitra kami akan membantu menyelaraskan kesenjangan yang terjadi, sehingga aspirasi orang tua sekaligus ambisi anak dapat terwujud dengan gemilang bersama solusi finansial yang kami ciptakan untuk masing-masing nasabah,” pungkas Steven.