Jakartakita.com – Hotel mewah Four Seasons Hotel Jakarta, kini hadir di jantung Ibukota Jakarta.
Gedung 20 lantai ini, merupakan hasil kolaborasi internasional antara arsitek Cesar Pelli, desainer interior Alexandra Champalimaud dan arsitek lanskap, Bill Bensley dan mengusung konsep desain modern dan artistik.
Menariknya, ruang interior Hotel Four Seasons Jakarta telah dikurasi oleh Alexandra Champalimaud, desainer interior ternama berbasis di New York, yang juga merupakan anggota dari Interior Design Hall of Fame.
Dalam hal ini, Champalimaud menciptakan pengalaman menarik bagi para tamu yang berpindah antara restaurant dan bar, perpustakaan, salon dan ruang bersantai; pengalaman seperti berada di museum dan di teater modern, dengan tetap mengutamakan keseimbangan antara sejarah yang digabungkan dengan dunia modern.
Karya Champalimaud dengan sentuhan desain yang menakjubkan merupakan hal yang menggambarkan Four Seasons Hotel Jakarta sebagai hotel mewah di Jakarta.
Menggabungkan karya seni modern Indonesia, mural Kota Batavia kuno, garis klasik Perancis, daun daun emas di langit langit yang dikerjakan secara manual dengan berbagai warna yang berbeda, serta pintu perunggu dekoratif dengan lampu kristal Eropa timur yang berkilauan serta karya seni pahatan batu Jawa, Champalimaud memberi perbedaan dramatis bagi setiap venue di hotel, dan di waktu yang sama menampilkan latar belakang kehidupan sosial modern Indonesia yang kuat, memberi panggung bagi kaum elit, dan menjadi tempat bagi para tamu untuk “melihat dan dilihat”.
“Saya menikmati mendesain ruangan dengan proporsi yang baik, dengan detail yang cantik, lapisan demi lapisan, terbuka dan luwes,” ujar Alexandra Champalimaud, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
“Saya mendesain dengan desain yang tak lekang oleh waktu, serta orisinil; setiap proyek harus terinspirasi secara original, karena setiap proyek memiliki pesan dan ciri khas sendiri. Untuk Four Seasons Hotel Jakarta, kami menginginkan para tamu untuk mendapatkan sensasi ruang yang lapang ketika mereka tiba, kami melakukan hal ini dengan menciptakan pintu masuk dengan skala yang sangat besar, dengan tinggi langit-langit yang menakjubkan dan anggun, serta dalam waktu yang sama tetap bergaya kontemporer dan modern. Di seluruh bagian hotel, kami menggunakan palet warna yang anggun, serta kebanyakan dari detail yang digunakan terinspirasi dari budaya Asia dan Eropa,” paparnya.
Four Seasons Hotel Jakarta dengan ruang publik maupun ruang private-nya juga merupakan rumah bagi koleksi karya seni kontemporer maupun karya seni Indonesia klasik yang telah dipikirkan secara matang matang, memberi kesan dilingkupi oleh kebudayaan Indonesia, melalui tempat dan sejarah.
Koleksi-koleksi ini adalah perjalanan sejarah melalui beragam elemen, dimulai dengan lantai pertama mengenai masa-masa awal kota ini, dengan tema “Kepulauan Rempah – Indonesia”, “Sunda Kelapa” dan “Selamat Datang di Batavia”.
Berpindah ke lantai dua, dimana para tamu berpindah menuju jaman keemasan koloni Belanda, dengan karya seni yang dikumpulkan sebagai “peninggalan Batavia” sebelum memasuki lantai kelima yang memperkenalkan “Yang Terbaik Dari Indonesia”.
Karya-karya penting ini memberikan gambaran mengenai evolusi Indonesia menjadi sebuah negara kesatuan. Pada tahun 1945, Jakarta menjadi ibukota dari Indonesia yang baru, menyatukan ribuan suku dan lantai 6-19 adalah tribute untuk kebudayaan kota Jakarta sebagai “Jakarta-Kota Keberagaman” dengan kebudayaan Jawa di gambarkan di koridor, karya seni Betawi di setiap suite tamu, serta karya seni Indonesia Barat dan Timur di Luxury Suites dan pengaruh Bali di Presidensial Suite.
Pada akhirnya para tamu akan tiba di lantai ke 20, lantai teratas yang menunjukkan Jakarta sebagai kota urban, dengan karya seni modern dan kontemporer.
Bersanding dengan karya seni bersejarah di seluruh bagian hotel, adalah karya seni yang terinspirasi oleh French Deco karya Alexandra Champalimaud, serta karya seni yang secara khusus digunakan untuk mempercantik ruangan.