Jakartakita.com – Indonesia dan Iran sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi. Hal tersebut merupakan salah satu hasil pembicaraan antara Wakil Presiden Indonesia dengan Presiden Iran, di sela-sela KTT Gerakan Non Blok, di Pulau Margarita, tanggal 18 September 2016 lalu.
Kerja sama ekonomi yang saat ini tengah terus dijajaki antara lain di bidang energi dan migas, termasuk pasokan LPG dari Iran serta pengembangan studi pendahuluan antara Pertamina dan NIOC untuk pengembangan dua sumur minyak di Iran.
Wapres RI juga menyampaikan bahwa beberapa bulan yang lalu telah menerima kunjungan delegasi bisnis dari Iran. Kedua pemimpin sepakat untuk mendorong kalangan bisnis kedua negara untuk meningkatkan hubungan.
“Saatnya sangat tepat bagi kedua negara untuk terus meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi” ucap Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam keterangan pers yang diterima Jakartakita.com, di Jakarta, Senin (19/9/2016).
Lebih lanjut, siaran pers tersebut juga mengungkapkan, Presiden Rouhani dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga membahas mengenai kontribusi kedua negara dalam perdamaian dunia. Kedua pemimpin sepakat mengenai pentingnya kesatuan umat Islam dan pentingnya meningkatkan kerjasama di antara umat Islam.
Kedua Pemimpin sepakat untuk terus memberikan dukungan kepada Palestina.
“Dukungan Indonesia dan Iran yang kuat terhadap kemerdekaan Palestina sangat penting untuk memberi dorongan politis bagi tercapainya kemerdekaan dan persatuan Palestina,” tutur Wapres RI.
Presiden Rouhani sekali lagi menyampaikan undangan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo untuk melakukan kunjungan ke Iran. Pembahasan kedua pemimpin akan ditindaklanjuti oleh Pertemuan kedua Menteri Luar Negeri di New York, disela-sela berlangsungnya Sidang Umum PBB.
Indonesia dan Iran terus berupaya untuk memanfaatkan berbagai peluang untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua Negara.
Pada tahun 2015 total nilai perdagangan Indonesia – Iran mencapai USD 273 juta. Produk ekspor Indonesia ke Iran meliputi minyak kelapa sawit, kertas dan produk kertas, bahan baku tekstil, ban, karet, bubuk cokelat, biji kopi, karton dan produk kayu.
Sedangkan jumlah wisatawan Iran yang datang ke Indonesia pada tahun 2015 mencapai hampir 5.400 orang dan wisatawan Indonesia ke Iran mencapai sekitar 3.500 orang. (Edi Triyono)