Sebagai generasi yang tumbuh bersama teknologi, kaum milenial memiliki pemikiran yang segar dan haus akan tantangan. Bagi mereka, bekerja bukan hanya untuk mendapatkan penghasilan, tapi juga untuk menggali ilmu, mengembangkan keterampilan, serta menyalurkan dan memaksimalkan potensi mereka.
Terkait dengan hal itu, Jobplanet (Jobplanet.com), platform komunitas online yang menampilkan informasi perusahaan dan lowongan kerja, menganalisis tingkat kepuasan karyawan yang termasuk dalam generasi milenial. Jobplanet juga membandingkan tingkat kepuasan karyawan milenial dengan generasi sebelumnya yang berusia di atas 35 tahun.
Riset dilakukan berdasarkan data yang terkumpul melalui Jobplanet.com sejak September 2015 hingga September 2016. Dalam riset ini, Jobplanet mengelompokkan para responden berdasarkan rentang usia 21-25 tahun (sebanyak 43,68%), 26-30 tahun (36,69%), 31-35 tahun (12,46%), dan di atas 35 tahun (7,17%). Total responden yang ikut serta dalam riset berjumlah 86.950 orang. Mereka bekerja sebagai karyawan dan tersebar di 35 provinsi di Indonesia.
Karyawan “fresh graduate” dan karyawan senior merasa paling puas dengan pekerjaan mereka
Berdasarkan risetnya, Jobplanet menemukan bahwa karyawan yang paling puas dengan pekerjaannya adalah mereka yang berusia 21-25 tahun dan di atas 35 tahun. Rata-rata tingkat kepuasan karyawan milenial di usia 21-25 tahun adalah 3,50. Sementara rata-rata tingkat kepuasan karyawan senior atau di atas 35 tahun adalah 3,38.
Sebagai informasi, tingkat kepuasan karyawan dalam platform Jobplanet.com diukur dari skala 1,0 hingga 5,0. Nilai 1,0 mewakili “sangat tidak puas”, nilai 3,0 mewakili “cukup puas”, dan nilai 5,0 mewakili “sangat puas”.
“Yang termasuk dalam kelompok karyawan berusia 21-25 tahun adalah para fresh graduate atau karyawan yang belum lama memasuki dunia kerja. Tujuan utama mereka bekerja adalah untuk mencari ilmu, keterampilan, dan pengalaman. Karyawan junior ini masih menikmati masa-masa awal menjadi karyawan sehingga tidak terlalu memperhitungkan berbagai aspek dalam bekerja,” ungkap Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia dalam siaran pers yang diterima redaksi Jakartakita.com, Jumat (28/10/2016).
“Sementara itu, para karyawan yang berusia di atas 35 tahun memiliki tingkat kepuasan kerja tertinggi kedua setelah karyawan fresh graduate. Karyawan senior umumnya sudah memiliki banyak pengalaman kerja serta beberapa kali berpindah lingkungan kerja atau perusahaan. Seiring dengan bertambahnya pengalaman, kebanyakan dari mereka juga sudah menduduki posisi yang mapan di perusahaan, atau telah menemukan karier sesuai dengan harapan mereka,” ujar Kemas.
Berikut ini tabel perbandingan tingkat kepuasan karyawan milenial dan karyawan senior terhadap berbagai aspek pekerjaan, berdasarkan kelompok usia mereka:
Temuan-temuan menarik lainnya
Dari risetnya ini, Jobplanet juga mendapatkan beberapa temuan menarik lainnya:
Kebanyakan karyawan merasa tidak puas terhadap manajemen.
Dari seluruh aspek yang dinilai oleh para karyawan, aspek manajemen mendapatkan penilaian paling rendah di semua kelompok usia. Hal ini berarti bahwa kebanyakan karyawan merasa tidak puas dengan manajemen perusahaan tempat mereka bekerja. Rata-rata tingkat kepuasan karyawan di kelompok usia 26-35 tahun berada di bawah angka 3,0 atau di bawah penilaian cukup puas.
Karyawan “fresh graduate” paling puas karena tidak terlalu memperhitungkan berbagai aspek pekerjaan.
Dibandingkan dengan kelompok usia lainnya, karyawan milenial yang berusia 21-25 tahun memiliki tingkat kepuasan terhadap manajemen yang paling tinggi, yakni sebesar 3,07 atau “cukup puas”. Bukan hanya itu, mereka juga memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi terhadap beberapa aspek lainnya, yakni jenjang karier, budaya perusahaan, serta work-life balance. Hal ini disebabkan antara lain karena mereka baru memasuki dunia kerja dan lebih fokus untuk memelajari berbagai hal baru, sehingga tidak terlalu memperhitungkan berbagai aspek pekerjaan.
Karyawan berusia 26-35 tahun memiliki tingkat kepuasan kerja paling rendah.
Secara umum, karyawan milenial di kelompok usia 26-30 tahun dan 31-35 tahun memiliki tingkat kepuasan yang paling rendah terhadap pekerjaannya, dibandingkan dengan karyawan di kelompok usia 21-25 tahun dan di atas 35 tahun. Selain itu, tingkat kepuasan mereka terhadap aspek manajemen, jenjang karier, gaji dan tunjangan, serta work-life balance juga lebih rendah dibandingkan karyawan di kelompok usia lainnya.
Hal tersebut dapat disebabkan karena karyawan yang berusia 26-35 tahun sudah memiliki cukup pengalaman kerja. Umumnya, karyawan di kelompok usia inilah yang paling resah memikirkan masa depan mereka. Banyak dari mereka mulai membandingkan kesuksesan dan prestasi kerja mereka dengan teman-teman seangkatannya. Di rentang usia ini, para karyawan mulai serius mencari karier yang terbaik demi masa depan mereka.
Tingkat kepuasan terhadap gaji dan tunjangan paling tinggi dirasakan oleh karyawan senior.
Dalam hal gaji dan tunjangan, para karyawan yang berusia di atas 35 tahun merasa paling puas terhadap gaji dan tunjangan. Secara umum, mereka juga merasa puas dengan pekerjaannya. Hal ini bisa disebabkan karena kebanyakan karyawan senior sudah menemukan pekerjaan yang mapan sesuai dengan karier yang mereka harapkan. Kebanyakan dari mereka juga sudah menduduki posisi strategis di perusahaan.