Jakartakita.com – Televisi masih menjadi media utama dan Internet tumbuh sangat pesat di berbagai segmen usia. Keadaan ini menimbulkan berbagai asumsi terhadap eksistensi dari media radio.
Namun demikian, hasil temuan Nielsen Radio Audience Measurement pada kuartal ketiga tahun ini menunjukkan bahwa, 57% dari total pendengar radio berasal dari Generasi Z dan Millenials atau para konsumen masa depan.
“Saat ini 4 dari 10 orang pendengar radio mendengarkan radio melalui perangkat yang lebih personal yaitu mobile phone,” ujar Hellen Katherina, Executive Director Nielsen Media Business, di Jakarta, Senin (7/11/2016).
Dijelaskan, Nielsen Radio Audience Measurement mencatat bahwa meskipun internet tumbuh pesat pada kuartal ini, tidak berarti bahwa jangkauan akan pendengar radio menjadi rendah. Kendati penetrasi media televisi (96%), Media Luar Ruang (52%) dan Internet (40%) masih tinggi, namun media radio masih terbilang cukup baik, yakni di angka 38 persen pada kuartal ketiga 2016 ini.
“Angka penetrasi mingguan ini, menunjukkan bahwa media radio masih didengarkan oleh sekitar 20 juta orang konsumen di Indonesia. Para pendengar radio di 11 kota di Indonesia yang disurvey Nielsen ini setidaknya menghabiskan rata-rata waktu 139 menit per hari,” papar Hellen.
Menariknya, seiring dengan durasi mendengarkan radio yang naik, iklan di radio juga terus meningkat di semester pertama tahun ini dan mencapai puncaknya menjelang bulan Ramadhan pada bulan Mei dan Juni 2016 lalu.
“Nilai belanja iklan (kotor) terbanyak berasal dari Shell, namun spot terbanyak di radio datang dari Unilever dengan 5,800 spots. Pengiklan terbesar (dalam belanja iklan kotro) di radio pada semester awal 2016 adalah Shell dengan Rp 18 miliar, Unilever Rp 7 miliar, Telkomsel 6 miliar, Tokopedia Rp 5 miliar dan Alfamidi Rp 3 miliar,” terangnya.
Asal tahu saja, Nielsen Radio Audience Measurement merupakan survey pengukuran kependengaran radio terhadap + 8,400 orang berusia 10 tahun keatas di 11 kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Makassar dan Banjarmasin). Informasi yang dihasilkan merupakan data terkait jumlah dan demografi dari pendengar radio serta tren dan habit mendengarkan mereka.