Jakartakita.com – Perkembangan industri sawit selalu menjadi perhatian masyarakat banyak baik secara nasional maupun international. Apalagi saat ini Indonesia adalah primadona dari penghasil minyak dunia. Kegiatan industri sawit di Indonesia disorot dari berbagai sisi sehingga banyak orang berpendapat bahwa sawit sangat seksi untuk dibicarakan.
Dalam rangka memberikan informasi perkembangan industri sawit Indonesia dan global terkini menguak prediksi harga minyak sawit ke depan, untuk ke-12 kalinya GAPKI akan menyelenggarakan Indonesian Palm Oil Conference ((IPOC) and 2017 Price Outlook pada tanggal 23-25 November 2016 di Bali International Convention Centre, dengan mengusung tema “Palm Oil Deveploment : Harmonizing Market, Society, and The State”.
Ketua panitia pentelenggara IPOC Mona Surya mengatakan, industri sawit Indonesia terus berkembang, seiring dengan semakin besarnya industri semakin besar tantangannya baik dari sisi regulasi pemerintah, pasar maupun masyarakat pelaku industri. Sehingga dipandang perlu adanya harmonisasi industri ini untuk mencapai hasil yang maksimal, dan efisiensi. Sehingga tema di atas diangkat secara khusus untuk membahas lebih komprehensif permasalahan yang dihadapi dan bagaimana harmonisasi industri sawit dapat terlaksana.
Konferensi selama dua hari ini akan membahas industri sawit secara socio-ekonomi dan isu kesehatan terkait dengan sawit. Selain itu juga dibahas persfektif pasar global terkait mandatori biodisel, implikasi moratorium sawit di Indonesia terhadap supply minyak nabati dunia, tren pasar global, dan proyeksi harga minyak sawit untuk tahun berikutnya,” ucap Mona saat jumpa pers di Gedung GAPKI, Jakarta, pada 16 November 2016.
IPOC tahun ini akan dibuka oleh Menteri Koodinator Bidang Perekonomian RI, Darmin Nasution, Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Sofyan Djalil, dan Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita akan hadir memberikan Special Addres.
Sementara itu Kepala Bidang Advokasi GAPKI Susanto mengatakan, IPOC tahun ini merupakan wadah pelaku bisnis, stakeholders, Investor, CEO, Eksekutif, dan para pengambil kebijakan baik tingkat nasional maupun internasional, untuk bersama-sama membahas isu-isu di seputar industri kelapa sawit dari hulu sampai hilir.
Pada hari kedua konferensi, juga akan diselenggarakan pameran industri kelapa sawit yang memamerkan berbagai produk tentang perkembangan terbaru dari teknologi, produk dan jasa dalam industri kelapa sawit. Peserta pameran mewakili semua industri yang relevan, termasuk perusahaan desain, kontruksi dan teknik sipil, industri lingkungan dan ramah lingkungan, organisasi pengembagan sumber daya manusia, perusahaan konsultan, lembaga keuangan dan perbankan, perusahaan pengelolaan minyak dan industri, telekomunikasi, teknologi informasi, tranportasi dan logistik, pengelolahaan limbah dan pengelolaan air. (Edi Triyono)