Jakartakita.com – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna/BEI: HMSP) telah menyetujui perubahan dalam susunan Dewan Direksi Sampoerna.
Mulai Jumat (18/11/2016), Mindaugas Trumpaitis secara resmi menggantikan Paul Janelle sebagai Presiden Direktur Sampoerna.
Paul Janelle akan memegang posisi manajemen senior di induk perusahaan Sampoerna, Philip Morris International Inc. (PMI). RUPSLB ini juga menyetujui penunjukkan Michael Scharer sebagai Direktur yang membawahi Operations menggantikan Peter Haase yang memasuki masa pensiun.
“Saya sangat senang dan merupakan sebuah penghargaan luar biasa bagi saya untuk memimpin salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Saya siap bekerja sama dengan tim Sampoerna yang sangat berbakat untuk memastikan terwujudnya visi jangka panjang kami, sebagaimana tertuang dalam Filosofi Tiga Tangan, yakni untuk sepenuhnya mendukung para konsumen dewasa, karyawan dan mitra usaha, serta masyarakat luas,” kata Mindaugas dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Jumat (18/11/2016) lalu.
Lebih rinci dijelaskan, Mindaugas telah bergabung dengan PMI selama 18 tahun, dimana selama tiga tahun terakhir ia memimpin Rothmans, Benson & Hedges Inc., yang merupakan afiliasi PMI di Kanada.
Sebelumnya, ia bertugas sebagai Managing Director di afiliasi PMI di Meksiko. Beliau juga dipercaya mengelola bisnis PMI di negara-negara Baltik dan Finlandia. Mindaugas memiliki gelar sarjana dan master dari Klaipeida University di Lithuania serta gelar Executive MBA diperolehnya dari INSEAD di Perancis.
“Mindaugas memiliki rekam jejak pencapaian yang mengesankan, baik di bidang strategis, operasional, maupun komersial selama masa kerjanya di PMI,” ungkap John Gledhill, Presiden Komisaris Sampoerna.
“Ia telah membuktikan dirinya sebagai seorang pemimpin yang sukses dan tepercaya, yang juga telah membangun reputasi yang kuat dalam hal pembangunan sumber daya manusia dan tim. Pengalamannya yang kaya di berbagai afiliasi PMI akan menjadi aset berharga bagi kami untuk mencapai target kinerja jangka pendek serta mewujudkan kepercayaan yang luar biasa bagi para pemegang saham secara jangka panjang,” sambungnya.
Adapun Michael Scharer memulai kariernya di Philip Morris Jerman pada tahun 1997 dan telah memiliki berbagai pengalaman di bidang Operations di sejumlah lokasi usaha PMI.
Sebelum ini, Scharer bertugas di Pusat Riset dan Pengembangan PMI di Neuchatel, Swiss. Michael sangat familiar dengan Indonesia karena ia pernah menjabat sebagai Director Technical Services Asia untuk Sampoerna. Ia juga pernah memimpin divisi Operations di PMI Malaysia. Beliau memiliki gelar master di bidang Teknik Mesin dan Manajemen Bisnis yang diperolehnya dari Technical University Vienna, Austria.
“Kami percaya bahwa Michael adalah orang yang tepat untuk memastikan Sampoerna dapat terus menghasilkan produk bermutu tinggi sesuai dengan ekspektasi konsumen dewasa. Pengalaman yang dimiliki Michael juga akan membantu kami untuk menjaga hubungan baik dengan semua mitra di rantai pasokan kami, termasuk para petani tembakau dan cengkeh di Indonesia,” tegas Gledhill.
Sampoerna baru-baru ini melaporkan pangsa pasarnya sebesar 34,5 persen dan pendapatan bersih (tidak termasuk pajak cukai) sebesar Rp 31,8 triliun selama sembilan bulan pertama di tahun 2016, yang memantapkan posisinya sebagai perusahaan rokok terkemuka di Indonesia.