Jakartakita.com – Penyedia layanan MRO (Maintenance, Repairand Overhaul) industri penerbangan berbasis one-stop-shop, FL Technics, melalui perusahaan cabang yang berlokasi di Jakarta – PT. Avia Technics Dirgantara (FL Technics Indonesia), mengumumkan kehadirannya di industri aviasi nasional.
Perusahaan PMA yang belum lama ini dianugerahi sertifikasi DGCA sebagai salah satu dari 145 perusahaan yang diakui oleh Approved Maintenance Organization (AMO) tersebut, memiliki tiga pemaparan yang hendak ditujukan kepada khalayak ramai, yaitu Building Awareness – Educate & Build Interest – Build Consideration.
“Pemaparan yang diberikan mengenai bagaimana layanan-layanan diberikan melalui fasilitas-fasilitas yang berbeda dibandingkan perusahaan-perusahaan MRO sejenis di Indonesia,” ujar Zilvinas Lapinskas selaku CEO FL Technics, saat jumpa pers di hanggar Bandara Soekarno Hatta, Tangerang – Banten, Kamis (01/12/2016)
Dijelaskan, dengan diraihnya penghargaan AMO 145, memungkinkan FL Technics untuk melakukan perawatan terhadap armada-armada seperti Airbus A319/A320/A321 serta Boeing 737 NG/CL di fasilitas MRO Asia yang terletak di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
Perusahaan memiliki bangunan seluas 9000 m2 yang dapat menampung tiga pesawat berbadan lebar sekaligus.
“Penampilan fisik sangat krusial bagi setiap perusahaan Eropa yang ingin berkiprah di Asia. Melalui kantor perwakilan ini, kami telah banyak melakukan kegiatan pelatihan, memasok suku cadang serta pengadaan produk PBH (Power-By-The-Hour) di wilayah terdekat. Namun demikian, untuk ukuran perusahaan MRO, hanya memiliki kantor saja tidak cukup. Pada 2015, kami menyewa hanggar MRO di bandara utama di Jakarta, lalu memasuki 2016 kami berinvestasi lebih jauh dengan memasukkan unsur standar Eropa sekaligus membentuk tim spesialis MRO. Kini, dengan bangga saya dapat menyatakan FL Technics hadir secara penuh di Asia, dan kami akan terus berada disini,” papar Zilvinas.
DItambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan bekerjasama dengan Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, Kalstar Aviation, Airfast Indonesia, K-Mile Air dan maskapai lainnya.
Sementara itu, Martynas Grigalavicius selaku Kepala MRO Indonesia FL Technic menegaskan, saat ini perusahaan memiliki tim sebanyak 4 spesialis perawatan dan staf lainnya yang didatangkan dari Eropa dan juga berasal dari Indonesia.
“Kami berencana untuk memperbesar tim sebanyak 250 orang di tahun 2017 ketika basis operasi perawatan akan mulai diresmikan,” ujarnya.
Ada sekitar 500 pesawat berbadan ramping Airbus dan Boeing yang beroperasi di Indonesia, Thailand, Vietnam dan negara Asia Pasifik lainnya. Kesemuanya memerlukan dukungan kualitas MRO yang mumpuni – tak lain tak bukan demi keselamatan para penumpang.
Bagi maskapai, hal ini memungkinkan mereka untuk mencapai tingkat efisiensi yang diinginkan dan menerima kepercayaan penuh dari komunitas penerbangan internasional.
“Kami berharap dengan adanya pengalaman ‘khas Eropa’ ini dapat membuat para maskapai mencapai targetnya semaksimal mungkin,” tandasnya. (Edi Triyono)