Jakartakita.com – PT Trans Bumi Serbaraja pada hari Jumat (16/12/2016), melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit dengan sindikasi Bank Mandiri, BNI, dan PT SMI untuk proyek pembangunan jalan tol Serpong Balaraja.
Angka yang cukup besar dikeluarkan untuk pembangunan jalan tol ini, yakni Rp 6,2 Triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 4,3 Triliun akan dibiayai oleh sindikasi Bank Mandiri, BNI dan PT SMI. Sisanya sebesar Rp 1,9 Triliun akan ditutup oleh ekuitas dari PT Trans Bumi Serbaraja sebagai pemegang konsensi jalan tol Serpong – Balaraja.
Dalam kredit sindikasi berdurasi 15 tahun tersebut, Bank Mandiri dan BNI bersama- sama menjadi join lead mandated arranger.
“Melalui penandatanganan kredit ini, sindikasi Bank Mandiri, BNI dan PT SMI akan memberikan fasilitas kredit, untuk melakukan proses konstruksi yang diawali dengan proses pelelangan kontraktor yang saat ini sedang berlangsung. Kami menargetkan untuk dapat menyelesaikan seksi 1 yakni Serpong – Legok pada tahun 2018,” terang Dhony Rahajoe, Managing Director President Office Sinar Mas Land dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Sabtu (17/12/2016).
PT Trans Bumi Serbaraja merupakan konsorsium kelompok usaha Sinar Mas Land, Astratel Nusantara (Astra Infrastructure) dan Kompas Gramedia.
Adapun realisasi pembangunan sudah dimulai dengan pekerjaan konstruksi jalan di STA 02+900 sampai dengan STA 04+100 pada tanggal 15 Desember 2016 yang lalu.
“Selain menyediakan akses dan mendorong pengembangan kawasan ‘kurang berkembang’ di wilayah Tangerang, diharapkan juga dengan kehadiran tol ini dapat meningkatkan permintaan dalam pembangunan proyek-proyek residensial, komersial dan industrial, juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah Kabupaten Tangerang tersebut,” jelas Dhony Rahajoe.
“Kami berharap proyek jalan tol ini dapat segera dioperasikan,” sambungnya.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman Arif Arianto mengatakan, perseroan memiliki komitmen kuat dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur strategis, seperti jalan tol karena keberadaannya akan meningkatkan efisiensi usaha serta mampu menciptakan pusat ekonomi baru.
“Proyek jalan tol menjadi salah satu fokus Bank Mandiri dalam penyaluran kredit infrastruktur, dimana per Oktober 2016 komitmen pembiayaan perseroan ke proyek jalan tol mencapai Rp15,4 triliun, atau sekitar 15% dari total komitmen kredit infrastruktur perseroan,” katanya.
Adapun Direktur BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, perjanjian Kredit Sindikasi ini memiliki makna yang cukup mendalam karena merupakan salah satu ikhtiar bersama dalam merealisasikan percepatan pembangunan infrastruktur. Dari sisi pembiayaan, pembangunan infrastruktur ini tidak lagi menjadi kendala, karena Kredit Sindikasi untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur semakin marak dilaksanakan. Semakin marak pembiayaan tersebut, maka semakin marak pula proyek-proyek infrastruktur mulai dibangun.
”Termasuk di dalamnya adalah Tol Serpong – Balaraja ini yang akan meringankan beban kendaraan yang selama ini ditanggung oleh jalan – jalan di kawasan Tangerang. Tol Serpong – Balaraja ini juga akan mempercepat terbukanya kawasan-kawasan pembangunan baru di Tangerang, sehingga akan menimbulkan percepatan kesejahteraan masyarakat di kawasan yang dilaluinya,” ujar Anggoro.
30 Km dari Serpong menuju Balaraja
Proyek tol Serpong – Balaraja dicetuskan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang, dan pada tahun 2012 diprakarsai oleh perusahaan Sinar Mas Land, dan kemudian berkonsorsium dengan Astratel Nusantara dan Kompas Gramedia. Proyek ini sendiri dimaksudkan untuk menyediakan jalur alternatif guna mengembangkan dan memeratakan pembangunan wilayah Tangerang di bagian Selatan, Tengah, dan Barat yang merupakan jalur ‘kurang berkembang’.
Proyek tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam proses pembebasan lahannya, namun pada pertengahan 2015 dapat dilanjutkan proses tender investasi yang dimenangkan oleh konsorsium Sinar Mas Land, Astratel Nusantara, dan Kompas Gramedia.
Pembangunan tol Serpong – Balaraja sepanjang 30 Km terbagi dalam tiga seksi. Seksi 1 adalah Serpong – Legok dengan jarak 9,30 Km, seksi 2 adalah Legok – Tigaraksa dengan jarak 10,70 Km, dan seksi 3 adalah Tigaraksa – Balaraja dengan jarak 10 Km. Diharapkan ruas tol ini dapat mengakomodasi perkembangan wilayah Tangerang, termasuk pengembangan kota baru Maja dan sekitarnya.