Jakartakita.com – Sebagai pendatang yang relatif baru di industri telekomunikasi di Tanah Air, BOLT! sebagai pionir layanan 4G LTE di Indonesia telah berhasil memperlihatkan kemajuan kinerja perusahaan yang signifikan dalam waktu yang cukup singkat.
Sukses menempatkan BOLT! di tengah marketnya dan berhasil menguasai sebagian besar pangsa pasar di wilayahnya, membuat Dicky Moechtar selaku Presiden Direktur BOLT! dipercaya memperoleh gelar Indonesia Most Admired CEO 2016 untuk kategori Telekomunikasi versi Majalah Warta Ekonomi.
Penghargaan ini dianugerahkan pada 8 Desember 2016 di Hotel Pullman, Jakarta.
“Segala kesuksesan yang diraih hingga hari ini tidak lepas dari pencapaian tim yang luar biasa, yang tidak hanya mampu memberikan kontribusi dalam bentuk wawasan dan keterampilan untuk berinovasi, namun juga melalui kemampuan untuk bersinergi dalam tim. Dengan kekuatan inilah, kami dapat memahami dan meraih tujuan bersama,” jelas Dicky Moechtar dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
“Ke depannya kami akan terus berinovasi melalui paket-paket produk yang cocok dengan segmen-segmen yang akan kami tuju nantinya. Kami akan fokus untuk memberikan produk yang unik untuk setiap segmennya, karena tidak bisa satu produk cocok untuk semuanya,” sambung Dicky.
Penghargaan Indonesia Most Admired CEO Award yang diberikan setiap tahun kepada CEO berprestasi di Indonesia ini, memiliki beberapa kriteria penilaian, yaitu kriteria Kepemimpinan (Leadership Image), Profesionalisme (Professional Image), Citra Pribadi (Personal Image), dan Kinerja perusahaan yang dipimpin (Performance Image).
Proses penentuan pemenang juga dilakukan melalui serangkaian perhitungan kualitatif dan kuantitatif.
Desk research dilakukan untuk mendapatkan data kualitatif yang menggambarkan kinerja perusahaan, yang mencerminkan prestasi CEO dalam mencapai target.
Sementara itu, data kuantitatif dilakukan melalui wawancara telepon dan survei online kepada kelompok jobseeker, entrepreneur dan worker di berbagai wilayah Indonesia, termasuk kepada karyawan yang memiliki pengalaman kerja atau jabatan minimal manager.
Wawancara telepon juga dilakukan di lima kota besar Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung dengan total 4.000 responden.