Jakartakita.com – Pengembang ‘The Riady and Tanihaha Family’ menghadirkan ‘Pinehurst’, yang rencananya akan dibangun pada lahan seluas 2,8 hektar di kawasan paling strategis di kota CBD Lampung.
Dengan mengusung konsep 9-in-1 Integrated Mixed Use Development dan Creative Art District, proyek ini bakal menghadirkan gaya hidup kota global yang memberikan kualitas hidup yang lebih di kota Lampung.
Kehadiran ‘Pinehurst’ ini juga merupakan proyek pengembangan kawasan luxury perdana dari pengembang ‘The Riady and Tanihaha Family’ yang akan menawarkan lingkungan bertema ‘Live-Work-Play-Environment’.
Michael Riady, pencipta karya besar ‘Pinehurst’ yang didukung oleh Isaac Bliss Tanihaha, merasa antusias atas proyek pengembangan properti pertama di kota Lampung ini.
“Berbekal pengalaman di industri properti Tanah Air, kami, The Riady and Tanihaha Family, mengambil peran untuk membangun sebuah kawasan masterpiece bergengsi dengan sangat serius. Kami berinvestasi untuk berani mendobrak berbagai batasan dari segi arsitektur, teknik dan bisnis untuk menciptakan sebuah karya seni arsitektur yang berkesan. Mulai dari venue komersial hingga venue publik yang keseluruhannya merefleksikan bagaimana kami mengerjakan proyek-proyek kami secara serius. ‘Pinehurst’ menawarkan gaya hidup urban yang terkoneksi dan mudah di akses. Untuk itu, investasi di ‘Pinehurst’ merupakan investasi yang paling fantastik yang kami tawarkan ke masyarakat kota Lampung,” papar Michael Riady dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Adapun konsep kota global 9-in-1 Integrated Mixed Use Development yang ditawarkan ‘Pinehurst’ terdiri dari:
- Soho Shopping Arcade – untuk investor maupun end user
- Rumah Sakit – akan dibangun Rumah Sakit modern dengan peralatan dan mesin canggih dan terlengkap
- Sekolah – tersedia sekolah swasta berprestasi bertaraf International
- Rooftop Lounge dan Restauran – sky space tertinggi di kota Lampung
- Hotel – menawarkan hotel butik kelas International
- Ballroom – menunjang perkembangan bisnis untuk convention, pameran hingga pernikahan
- Office Landmark – gedung tertinggi untuk perkantoran di Sumatera
- Resort Living Luxury Apartment
- Sports Club – fasilitas indoor dan outdoor terbesar di Sumatera
Selain itu, keseluruhan proyek kota global juga bakal mengusung kawasan Creative Arts District.
“Proyek ‘Pinehurst’ akan menjadi start up kota global terbesar dimana kami memberi ruang bagi industri kreatif dan seni seperti agen periklanan, film, animasi, teater, fashion, musik, desain, teknologi digital, travel, sport extreme, photografi, modeling, virtual reality, augmented reality, event organizer, active lifestyle consumer brands dan sebagainya di kota Lampung dan sekitarnya, untuk berkembang dan menjadi industri bisnis yang menjanjikan. Kami melihat tren ekonomi dunia saat ini didorong oleh industri kreativitas, misalnya seperti Facebook, Uber, Hollywood dan lain-lain yang sukses membangun bisnis guritanya. Sehingga kami berharap kehadiran ‘Pinehurst’nantinya juga dapat menjadi wadah bagi berkembangnya industri kreatif dan seni serta menjadi lokasi bisnis paling strategis di kota Lampung,” jelas Michael Riady.
Demi memperkenalkan proyek pengembangan ‘Pinehurst’ ke masyarakat kota Lampung dan sekitarnya, baru-baru ini pengembang menggelar kegiatan Grand Sales Briefing dengan mengundang khusus seluruh agen dan potential buyer untuk mengetahui secara langsung pemaparan tentang kawasan yang bakal menjadi kawasan luxury di kota Lampung ini.
Tjhin Kian Phin, CEO ‘Pinehurst’ menjelaskan, bahwa kegiatan Grand Sales Briefing ini menjadi interaksi pertama dengan seluruh agen, dimana di kesempatan ini, sekaligus memperkenalkan ‘Priority Pass’ yang menawarkan 8 keuntungan lebih bagi calon pembeli.
Dengan prinsip first come first serve and get your early number, maka para calon pembeli akan mendapatkan harga perdana dan memilih unit terbaik terlebih dahulu.
“Calon pembeli bisa mendapatkan ‘Priority Pass’ ini dengan hanya senilai Rp 15 juta dimana fully refundable (dapat dikembalikan sepenuhnya),” jelasnya.
Sayangnya, dalam siaran pers tersebut tidak disebutkan harga yang ditawarkan permeternya dari proyek ‘Pinehurst’ ini. (Edi Triyono)