Jakartakita.com – Untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan hunian vertikal kelas menengah di Jakarta Timur, pada tanggal 26 Januari 2017 lalu, dilangsungkan prosesi groundbreaking proyek apartemen Sapphire Tower yang merupakan Kerjasama Operasi (KSO) antara pengembang Perum Perumnas – PT. Bakrie Pangripta Loka.
Dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Jumat (3/2/2017), disebutkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari 5 tower Tahap 2 yang terdiri dari 2.032 unit apartemen dan kios.
Adapun dari 607 unit apartemen Sapphire Tower yang dipasarkan, kini telah laku terjual 60% pasca diluncurkan pada 2016 lalu.
Tower setinggi 28 lantai ini memiliki luas bangunan 26.388 meter persegi dengan menghadirkan 11 pilihan tipe kamar, yakni tipe 18, 19, 23 dan 25 (studio), tipe 27 (1 kamar), tipe 34, 36, 37, 52 (2 kamar tidur), tipe 56 dan 62 (3 kamar tidur).
Windoko selaku Project Director Sentra Timur Residence mengungkapkan, bahwa Sapphire Tower memang berbeda dan tampak lebih eksklusif dari tower sebelumnya karena mengusung konsep desain terbaru yang lebih modern karena banyak dipengaruhi oleh unsur kaca.
“Untuk interior pun jauh berbeda. Salah satunya akan terlihat pada lantai yang akan menggunakan granite tile atau homogenous tile berukuran 60 cm x 60 cm yang sebelumnya hanya menggunakan ukuran 40 cm x 40 cm pada lobby dan koridor,” terang Windoko.
Ditambahkan, unit Sapphire Tower dipasarkan disekitar harga Rp 13 jutaan per meter persegi atau dimulai dari harga Rp300 – 800 jutaan per unitnya.
Harga tersebut dinilai masih sangat terjangkau untuk masyarakat urban kota Jakarta yang ingin memiliki hunian untuk ditinggali atau sekedar untuk berinvestasi.
“Harga hunian di Jakarta Timur masih kompetitif dan terjangkau. Ini terbukti dengan tingkat penghuni yang cukup tinggi untuk memilih tinggal di Apartemen Sentra Timur Residence. Kedepannya, kami tidak hanya meningkatkan suplai hunian layak dengan harga terjangkau untuk masyarakat Jakarta, tetapi juga hunian dengan nilai investasi terbaik di Jakarta,” tandas Windoko.