“Leicester City Football Club mala mini telah menanggalkan segala bentuk kerjasama dengan Claudio Ranieri. Claudio yang diangkat menjadi pelatih utama klub pada Juli 2015 membawa The Foxes mencapai prestasi tertinggi dalam 133 tahun sejarah klub musim lalu, dengan keberhasilan menjadi juara Liga Inggris. Statusnya sebagai pelatih tersukses Leicester sepanjang masa tak terbantahkan.
Namun dengan hasil liga yang tidak memuaskan dimana status peserta Liga Utama klub menjadi terancam, maka dengan berat hati pergantian kepemimpinan kepelatihan tak bisa terhindarkan demi kepentingan klub,” demikian pernyataan Leicester seperti dikutip ESPN Soccer, Jumat (24/2/2017).
Leicester saat ini hanya satu poin dan satu posisi di atas zona degradasi. Sejak awal 2017 Jamie Vardy dkk gagal menghasilkan gol di ajang Liga Inggris.
Meski demikian, Ranieri paling tidak masih mewariskan satu ajang yang berpeluang menghasilkan prestasi, yaitu Liga Champions. Dalam pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions yang berlangsung tengah pekan ini, Leicester kalah 1-2 di kandang Sevilla. Gol tandang yang dicetak Vardy membuka peluang Leicester lolos ke babak berikutnya.
Asisten pelatih utama Craig Shakespeare dan pelatih tim utama Mike Stowell akan menangani skuat Leicester sampai pelatih utama yang baru ditunjuk. Sedangkan asisten Ranieri, Paolo Benetti dan Andrea Azzalin, juga turut pergi meninggalkan klub.