Jakartakita.com – Pada Rabu, 5 April 2017 kemarin di Jakarta, PT PLN (Persero) menerbitkan laporan keuangan Tahun 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, Firma anggota jaringan global RSM, dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified opinion).
Hal tersebut terutama karena PLN berusaha untuk terus memberikan tarif yang kompetitif bagi masyarakat dan dunia usaha. Selain itu, PLN juga mengikuti tax amnesty untuk mendukung program pemerintah, sehingga beban pajak tahun 2016 meningkat cukup signifikan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto menyampaikan bahwa pihaknya menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar Rp120 triliun untuk menjalankan program kelistrikan selama 2017.
Menurut Sarwono, belanja modal yang akan dikeluarkan itu, akan dipergunakan untuk memperkuat kehandalan program kelistrikan yaitu pembangunan transmisi dan pembangkit.
“Capex kita cukup besar yaitu sebesar Rp120 triliun,” kata Sarwono.
Menurutnya, pengeluaran pendanaan untuk program kelistrikan itu memang harus dilakukan tahun ini. Sebab, pada tahun sebelumnya, kebanyakan dari program kelistrikan itu baru sampai tahap perjanjian jual beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement/PPA).
Sementara itu, Nicke Widyawati selaku Direktur Perencanaan Korporat PLN menambahkan, nilai penjualan tenaga listrik PT PLN (Persero) selama 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp 4,3 triliun atau 2,05 persen menjadi Rp 214,1 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 209,8 triliun.
“Pertumbuhan penjualan ini berasal dari kenaikan volume penjualan menjadi sebesar 216,0 Terra Watt hour (TWh) atau naik 6,49 persen dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 202,8 TWh,” katanya.
Lebih lanjut ia menuturkan, peningkatan penjualan tersebut sejalan dengan upaya PLN di 2016 untuk menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.714 MW.
Penambahan kapasitas berasal dari pembangkit PLN sebesar 1.932 MW dan tambahan kapasitas dari Independent Power Producer (lPP) sebesar 1.782 MW. PLN juga menyelesaikan 2.859 kilometer sirkuit (kms) jaringan transmisi dan gardu induk sebesar 14.123 MVA. (Edi Triyono)