Jakartakita.com – Priceza, mesin pencari produk dan pembanding harga, melakukan grand launching Priceza.co.id, untuk menandai momen penting ekspansinya setelah empat tahun beroperasi di Indonesia.
Menurut Thanawat Malabuppha, CEO Priceza Group, tahun lalu rata-rata Priceza dikunjungi 4,5 juta pengunjung per bulan, dengan jumlah merchant saat ini mencapai 200 toko dan total produk mencapai 39 juta produk.
“Seiring dengan pertumbuhan masyarakat kelas menengah, Indonesia siap menjadi hotspot e-Commerce di Asia Tenggara, dan Priceza ingin menjadi bagian dari transformasi ini dengan menyediakan informasi produk dan perbandingan harga,” kata Thanawat Malabuppha selaku CEO Priceza Group, saat peluncuran Priceza.co.id, di Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Dijelaskan, selama empat tahun, database produk di Priceza telah berkembang menjadi lebih dari 110 juta produk dengan update harga yang dilakukan secara reguler, di mana dari keseluruhan database tercatat 36 persen dari Indonesia.
Selain itu, minat produk yang terdaftar di toko-toko lokal dari negara-negara tertangga terus meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut menunjukkan pesatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia dan Asia Tenggara, serta semakin pentingnya belanja online lintas batas.
“Selain data pertumbuhan, kami pun melihat angka penurunan yang cukup signifikan dalam penggunaan desktop oleh pembeli online yang menggunakan platform kami di Indonesia. Data ini sesuai dengan peningkatan pengguna platform kami dari perangkat seluler,” kata Thanawat.
Reni Minarti, Country Manager Priceza Indonesia menambahkan, fokus utama Priceza, yaitu: SPCC (Search Product & Price Comparison, Content & Community) atau Pencarian, Produk & Perbandingan Harga, Konten & Komunitas.
“Ke depan, seperti salah satu pilar yang menjadi fokus utama kami, yaitu Community, kami tidak hanya akan fokus membantu proses belanja online, tapi juga ingin hadir sebagai komunitas yang akan menjadi sarana sharing knowledge, dengan lebih banyak mengadakan kegiatan rutin seperti e-Commerce talk dan blogger meet-up,” pungkas Reni. (Edi Triyono)