Unilever Ciptakan Teknologi Daur Ulang Sampah Kemasan Sachet

foto : Pulse Communications

Jakartakita.com – Sebuah terobosan terbaru dilakukan oleh Unilever.  Pada 17 Mei kemarin, mereka meluncurkan teknologi daur ulang sampah yang dinamakan CreaSolv® Process. Ini adalah sebuah teknologi yang mampu mendaur ulang plastik fleksibel atau kemasan sachet. Pengembangan CreaSolv® Process merupakan kerja sama dengan Fraunhofer Institute di Jerman dan terinspirasi oleh inovasi yang digunakan untuk mendaur ulang perangkat televisi.

Miliaran kemasan sachet sekali pakai diproduksi setiap tahun, terutama di negara berkembang.
Tanpa solusi daur ulang, kemasan sachet berakhir di tempat pembuangan akhir atau sebagai sampah yang mengotori lingkungan, termasuk di lautan. Sesuai dengan strateginya untuk mengembangkan bisnis sekaligus mengurangi jejak lingkungan dan meningkatkan dampak positif terhadap masyakat – yang tertuang dalam Unilever Sustainable Living Plan (USLP) – Unilever telah lama berkomitmen untuk menemukan alternatif untuk menanggulangi sampah kemasan plastik, termasuk kemasan sachet.
 
Sancoyo Antarikso selaku Governance and Corporate Affairs Director Unilever Indonesia menyatakan, CreaSolv® Process adalah tonggak penting bagi Unilever, terutama berkaitan dengan komitmen mereka untuk mengurangi dampak lingkungan. Teknologi ini berpotensi menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik fleksibel atau sampah kemasan sachet.
Untuk mengatasi masalah sampah, selain teknologi yang tepat diperlukan pula skema pengumpulan sampah
kemasan sachet agar dapat disalurkan untuk didaur ulang. Karena itu, Unilever akan memberdayakan ribuan
pemulung dan masyarakat, serta melakukan kerjasama dengan bank sampah, pemerintah serta pengecer
lokal. Mekanisme ini akan diintegrasikan dalam sebuah model yang bisa meningkatkan pendapatan industri daur ulang dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat sehingga menghasilkan pertumbuhan ekonomi  yang lebih luas.
 
foto : Pulse Communications

Salah satu tantangan terbesar Unilever dalam hal daur ulang adalah masalah sulitnya mengumpulkan sampah kemasan sachet. Saat ini kebiasaan masyarakat dalam memilah sampah masih belum terbentuk. Untuk itu sinergi antara semua elemen masyarakat untuk membantu Unilever dalam hal pengumpulan sampah menjadi sangat penting.

”Komitmen Unilever dalam lingkungan sangat sejalan dengan ambisi kami untuk menciptakan Indonesia bebas sampah pada tahun 2020. Karena itu kami senang sekali bisa berkolaborasi dengan Unilever dalam menyukseskan CreaSolv®Process, ucap Ir. Ilyas Asaad, MP, MH selaku Staf Ahli Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
 
Unilever selalu konsisten melakukan berbagai macam inisiatif program lingkungan di Indonesia, seperti mengaktifkan program Green and Clean pada tahun 2001, membuat program TRASHION sejak tahun 2006. Sampai tahun 2017 Unilever sudah mengembangkan 1.400 bank sampah di 12 provinsi, di 17 kota. 
 
Bank sampah ini telah mengumpulkan sampai 1.800 ton limbah anorganik, menghasilkan omzet 1,1 miliar rupiah dari penjualan limbah ini ke industri daur ulang. 
“Kami berharap kita semua bisa mendukung inisiatif yang kami lakukan, sehingga kita akan bersama-sama bisa menciptakan Indonesia yang hijau, Indonesia yang bebas sampah di masa mendatang,” pungkas Sancoyo Antarikso. (Don William)
bebas sampahCreaSolv®ProcessFraunhofer Institutesachetsampahsampah sachetUnileverUnilever IndonesiaUnilever Sustainable Living Plan (USLP)
Comments (0)
Add Comment