Jakartakita.com – Bank Rakyat Indonesia (BRI) turut mendukung proyek pengembangan ‘Pinehurst’, yang merupakan kawasan 9-in-1 integrated mixed use development pertama dan terbesar di Sumatera, yang terletak di propinsi Lampung dari pengembang The Riady and Tanihaha Family.
Menurut CEO ‘Pinehurst’, Tjhin Kian Phin, kerjasama dengan BRI akan memudahkan konsumen dalam hal pembiayaan di proyek ‘Pinehurst’.
“Kerjasama dengan Bank BRI ini juga dapat memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan,” jelas Ken, sapaan akrab Tjhin Kian Phin, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Sementara itu, Budi Teguh Santoso selaku Relationship Manager BRI menyatakan, pihaknya menawarkan kerjasama seperti Kredit Pembiayaan Apartment (KPA), Kredit Pembiayaan Rumah/Ruko (KPR) dan Kredit Pembiayaan Kantor (KPO) yang memudahkan nasabah dengan lama tenor maksimal sampai dengan 20 tahun.
“Sebagai Bank terbesar di Indonesia, kami sangat bangga dapat bekerjasama dengan ‘Pinehurst’ sebagai kawasan 9-in-1 mixed use development terbesar tepat di jantung kota Bandar Lampung. Berbagai pertimbangan tentunya menjadi alasan kami akhirnya memilih hadir di kawasan ‘Pinehurst’ untuk memberikan kemudahan dalam jasa pembiayaan,” terang Budi.
Asal tahu saja, secara lokasi, ‘Pinehurst’ berada di lokasi yang paling strategis, yaitu di kawasan CBD (Central Business District) Bandar Lampung pada lahan seluas 2,8 hektar yang akan menghadirkan kawasan luxury terpadu dengan menawarkan gaya hidup kota global yang memberikan kualitas hidup yang lebih baik, serta menjadi proyek pengembangan properti terbesar di kota Bandar Lampung dan propinsi Lampung.
Secara bisnis, proyek ‘Pinehurst’ merupakan kolaborasi bisnis antara Michael Riady dan Isaac Bliss Tanihaha yang sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam industri properti Tanah Air dan menjadi tokoh utama di balik pengembang The Riady and Tanihaha Family.
Untuk karya perdananya ini pun, keduanya rela mengucurkan investasi yang bukan main-main, yaitu sebanyak US$ 300 juta, untuk mewujudkan impian memberikan kawasan modern dan luxury terbaik di kota Bandar Lampung dan provinsi Lampung. (Edi Triyono)