Jakartakita.com – Sriboga Raturaya Grup mengadakan buka puasa bersama yang mengusung tema “Senyum Ceria Ramadhan” dengan mengajak 225 anak berkebutuhan khusus/disabilitas yang berasal dari 7 lembaga dan komunitas yang menaungi dan menangani anak-anak disabilitas, yaitu; 4 Sekolah Luar Biasa (SLB): SLB A Pembina, SLB B Sana Dharma, SLB BC Mardi Asih dan SLB Sumber Budi; 2 yayasan yaitu Yayasan Sayap Ibu dan Yayasan Pelita Indonesia serta 1 komunitas yaitu Komunitas Fency.
Dalam kesempatan ini, seluruh anak disabilitas dapat bertemu dengan sesama temannya dari beberapa lembaga, yayasan dan komunitas, sehingga diharapkan pertemuan singkat tersebut dapat memberikan dukungan moril serta meningkatkan semangat untuk melanjutkan hidup karena selalu banyak cinta dan kasih yang tercurah dari orang-orang sekitar, termasuk dari Grup Sriboga Raturaya.
“Kami merangkul anak-anak berkebutuhan khusus untuk bergembira, yang kami kemas dalam format playtainment yaitu bermain dan hiburan,” ujar Edni Aswita Basri selaku Direktur SDM & Komunikasi PT Sriboga Raturaya di Jakarta, Rabu (07/6/2017) kemarin.
“Melihat keceriaan dan kebahagiaan yang terpancar dari wajah mereka, meskipun hanya sebentar, sungguh membuat hati tentram dan kami pun bersyukur dapat berkontribusi untuk sedikit membahagiakan serta berinteraksi langsung dengan mereka,” sambungnya.
Dijelaskan, perusahaan menyadari bahwa anak-anak berkebutuhan khusus tentunya membutuhkan perhatian yang lebih dari orang-orang di sekeliling mereka. Dengan dukungan positif terpadu baik dari keluarga inti maupun masyarakat sekitar, maka bukan tak mungkin dapat menumbuhkan rasa aman dan percaya diri bagi anak-anak disabilitas tersebut, untuk melangkah di kehidupan nyata, sekaligus membentuk mereka menjadi pribadi yang mandiri dan mampu berinteraksi dengan kehidupan sosial.
Lanny Tjong selaku CSR Manager Sriboga Food Group menambahkan, ajang seperti ini tentunya jarang menghampiri anak disabilitas sehingga di wadah ini mereka dapat bertemu dengan sesama temannya yang memiliki keterbatasan yang sama atau bahkan lebih buruk dari mereka, yang dapat membangun rasa kebersamaan dan solidaritas.
Terdapat sekitar 10 permainan yang dapat dimanfaatkan oleh anak disabilitas untuk bermain dan mengisi waktu ‘ngabuburit’ dengan mencoba berbagai permainan yang seru dan mengasyikan.
Adapun ke-10 permainan interaktif tersebut, adalah: Can Toss, Ring Toss, Sombrero Toss, Horse Shoe, Tembak Burung/Angry Bird, Duo Basketbal, Mini GolfLurus, Penalty Zone, Istana Bola dan Face Painting.
Selain itu, acara buka puasa juga disemarakkan dengan hiburan lainnya seperti story telling, music performance, permainan interaktif dan siraman rohani. (Edi Triyono)