Jakartakita.com – Perhelatan Asia loT Business Platform akan kembali digelar di Jakarta untuk keempat kalinya pada tanggal 7-8 Agustus 2017 mendatang. Acara ini diselenggarakan oleh Industry Platform Pte. Ltd.
Event ini merupakan edisi ke-16 dari Asia loT Business Platform, dan didukung oleh KEMKOMINFO (Kementerian Komunikasi dan Informatika).
Rencananya, ajang ini akan difokuskan pada penanganan berbagai tantangan dan isu yang tengah dihadapi perusahaan dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi Internet of Things (IoT).
Acara bergengsi ini akan melibatkan pejabat Pemerintah, para pemimpin bisnis senior di sektor loT dan Machine-to-Machine (M2M), serta perusahaan lokal yang ingin mengeksplorasi pertumbuhan bisnis dan meningkatkan efisiensi bisnis dengan loT.
“Kami sangat antusias untuk kembali ke Jakarta tahun ini setelah mengadakan tiga perhelatan sukses sebelumnya. Sejak tahun 2014, kami telah melihat berbagai kemitraan bisnis sedang berusaha untuk mendorong pertumbuhan pengadopsian loT di dalam negeri. Perkembangan loT di Indonesia juga terlihat, terutama dalam berbagai inisiatif kota pintar seperti di Makassar, Banda Aceh, dan Jakarta. Kami senang melihat perkembangan yang menjanjikan ini,” terang Hendra Sumiarsa selaku Division Head IOT & Vertical APPS Solutions, Indosat Ooredoo di Jakarta, baru-baru ini.
Dijelaskan, pertumbuhan teknologi yang pesat di Indonesia mendorong tingginya permintaan terhadap teknologi loT di negeri ini.
Survei yang baru dilakukan oleh Asia loT Business Platform pada perusahaan perusahaan lokal menunjukkan bahwa, lebih dari 70 persen perusahaan besar dan organisasi lokal saat ini tengah mengeksplorasi atau berusaha menemukan solusi loT yang bisa digunakan atau diterapkan.
Namun, hanya 7 persen dari mereka yang melaporkan mendapatkan manfaat dari penerapan loT. Perusahaan besar dan organisasi ini menyebutkan biaya, sistem warisan, dan kompleksitas sebagai tiga perhatian utama dalam mengadopsi loT.
Menyusul tingginya ketertarikan terhadap teknologi loT namun implementasinya yang masih rendah, Hendra menyadari bahwa penting untuk memahami berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mencoba untuk menerapkan loT dalam bisnis mereka.
Sementara itu, Hendra Johari selaku Head of ICT Operation Hospitals Siloam mengatakan, setiap perusahaan teknologi memiliki standarisasi IoT yang berbeda-beda.
“Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam menerapkan IoT akan menentukan cara mereka melihat manfaat dari penerapan loT dan hasilnya akan mempengaruhi permintaan akan teknologi-teknologi loT,” ujarnya.
Asal tahu saja, ajang Asia IoT Business Platform ke-16 di Jakarta ini akan menampilkan para pembicara yang merupakan para pemimpin IT dari perusahaan lokal di Indonesia, seperti Pertamina, Sampoerna Strategic, Blue Bird Group, Garuda lndonesia, Grup Samudera Indonesia, Bank Negara Indonesia, Emporium Indonesia, dan banyak lagi.
Agenda ini menampilkan presentasi utama dan diskusi panel yang mencakup beragam topik termasuk tren dan harapan dalam industri, industrial IoT, transportasi dan logistik, layanan publik, kota pintar, perbankan, keuangan dan ritel, dan teknologi generasi berikutnya.
Acara ini didukung oleh Singapore infocomm Technology Federation (SiTF), Taiwan External Trade Development Council (TAITRA), Atilze, Nosairis, AST Group, Axiros, Adlink, Halodata, Indosat Ooredoo, Robustel, Eluon, Nable Communications. Parasoft, dan Accrete. (Edi Triyono)