Jakartakita.com – Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP Kelapa Sawit), Dono Boestami mengatakan, kelapa sawit bisa menjadi salah satu solusi terkait pengembangan energi baru dan terbarukan.
“Beberapa negara telah melirik dan mempergunakan biodiesel dari kelapa sawit sebagai bagian dari energy mix untuk mengurangi ketergantungan pada fossil fuel,” Jelas Dono Boestami, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Sabtu (5/8/2017).
Karena itu, BPBP Kelapa Sawit pun giat memperkuat hubungan perdagangan Indonesia dengan negara-negara pengguna kelapa sawit. Salah satunya dengan Rusia, dimana BPDP Kelapa Sawit mulai menjajaki pengembangan pasar produk sawit di sana.
Bekerjasama dengan kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow bersama-sama dengan Kementerian Perdagangan, menyelenggarakan Festival Indonesia yang dilanjutkan dengan Forum Bisnis Indonesia – Rusia Untuk Sawit (Indonesia – Russia Business Forum on Palm Oil).
Turut serta dalam delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita ini adalah Dono Boestami, Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit, wakil-wakil dari asosiasi, antara lain: Kanya Lakshmi Sidarta dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Darmono Taniwiryono dari Masyarakat Perkelapasawitan (MAKSI), MP Tumanggor dari Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), M. Daulay dari Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) beserta perwakilan dari beberapa perusahaan sawit Indonesia termasuk Musim Mas, Permata Hijau, Asian Agri, Wilmar, dan Sinar Mas.
Dono Boestami mengajak akademisi Rusia, termasuk Prof. Dr. Medvedev dari Universitas Moskow yang telah mengeluarkan hasil riset terkait aspek kesehatan dari minyak sawit, untuk bekerjasama dalam penelitian riset mengenai produk-produk sawit termasuk biodiesel serta kerjasama di bidang riset terkait berbagai aspek dari pemanfaatan sawit (kesehatan, lingkungan, dan penyerapan karbon).
Lebih lanjut diungkapkan, Rusia merupakan salah satu pasar minyak sawit yang penting untuk Indonesia. Pada tahun 2016, Indonesia mengekspor lebih dari 663 ribu ton minyak sawit ke Rusia dengan nilai kurang lebih USD 440 Juta.
“Ekspor minyak sawit Indonesia ke Rusia juga meningkat setiap tahunnya dan masih mempunyai potensi untuk ditingkatkan,” kata Dono.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita juga mengungkapkan pentingnya Rusia sebagai mitra perdagangan Indonesia yang memiliki pasar potensial untuk produk minyak sawit Indonesia.
Enggartiasto menyampaikan kepada pelaku usaha di Rusia bahwa produk sawit Indonesia merupakan produk yang sustainable, healthy dan bersih.
“Semua produk sawit Indonesia mulai penanaman sampai produksi hilirnya telah mengikuti Standar RSPO, ISPO dan ISO. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memastikan penerapan prinsip-prinsip sustainability dalam setiap aspek produk sawit Indonesia,” tegas Enggartiasto. (Edi Triyono)