Jakartakita.com – Rabu (30/8/2017), NVIDIA mengumumkan kolaborasi dengan Universitas Bina Nusantara (BINUS) dan Kinetica, untuk mendirikan pusat penelitian & pengembangan (R&D) artificial intelligence (AI) center pertama di Indonesia.
Bertempat di Universitas Kampus Anggrek, pusat penelitian ini akan mendukung Universitas BINUS untuk menjadi premier R&D hub untuk Al pertama di Indonesia.
Dengan memanfaatkan kekuatan GPU NVIDIA, pusat penelitian ini akan menjadi ajang potensial komersial aplikasi pembelajaran dalam GPU yang dipercepat.
Turut hadir di acara peluncuran yaitu; Prof Dr Ir Harjanto Prabowo, MM, Rektor Universitas BINUS; Ir Bernard Gunawan, CEO BINA Nusantara; Raymond Teh, Wakil Presiden Sales dan Marketing NVIDIA untuk wilayah Asia Pasifik; serta Joseph Lee, Wakil Presiden Kinetica Asia Pasifik.
“Hari ini, kita berdiri di awal era komputasi AI, dimulai dengan sebuah model komputasi baru, GPU deep learning. Model terbaru ini — dimana jaringan syaraf dalam dilatih untuk mengenali pola dari sejumlah besar data – terbukti ‘unreasonably’ efektif dalam memecahkan beberapa masalah paling rumit dalam ilmu komputer. Pada era ini, perangkat lunak dapat menulis sendiri dan mesin dapat belajar sendiri. Segera, ratusan miliar perangkat akan dikenali dengan kecerdasannya. AI akan merevolusi setiap industri. NVIDIA menyediakan produk dan solusi untuk menyalakan revolusi ini,” papar Raymond Teh, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Rabu (30/8/2017).
“Kalangan periset top dunia mendorong batas-batas AI dan melakukan hal-hal menakjubkan untuk memberikan dampak pada dunia untuk membuat kehidupan setiap orang menjadi lebih baik. Kami memajukan penelitian mendasar dan mendorong kemitraan dengan berbagai universitas, seperti kolaborasi kali ini dengan Universitas BINUS untuk mendirikan laboratorium untuk menjaga perintis AI di depan kurva dengan dukungan untuk para mahasiswa, bantuan dari para peneliti dan insinyur kami, dan akses ke industri yang paling maju. Daya komputasi GPU,” tambahnya.
Ir. Bernard Gunawan menambahkan, pusat penelitian ini merupakan bentuk nyata dari visi BINA Nusantara untuk menumbuhkan dan memberdayakan masyarakat dalam membangun dan melayani bangsa.
“Di Universitas BINUS, kami mempertimbangkan kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan industri yang penting dalam mencapai tujuan ini, serta visi BINUS 20/20 yaitu kami menjadi universitas kelas dunia. Dalam usaha dan inovasi perusahaan yang terus-menerus’,” ujar Gunawan.
Adapun Kinetica menyediakan database yang dipercepat yang berjalan di server GPU pusat yang terletak di Universitas Kampus Anggrek.
“Kinetica sangat bangga dapat mendukung Universitas BINUS untuk memberikan pusat AI R&D pertama di Indonesia. GPU Kinetica database terakselerasi bertujuan untuk mendukung kemajuan pembelajaran mesin dan AI. GlaxoSmithKline, sebagai contoh, menggunakan Kinetica untuk membantu mengubah cara data digunakan sebagai asset strategis dalam organisasi litbangnya,” ujar Joseph Lee.
Sementara itu, Dr. Bens Pardamean, Direktur Universitas Bioinformatics & Data Science Research Centre, yang mempelopori upaya membangun pusat data ini mengungkapkan, menguasai pengetahuan dan teknologi maju di bidang TI merupakan salah satu ketentuan dalam memiliki karir yang sukses di perusahaan multinasional atau menjadi pengusaha.
“Melalui pusat penelitian ini, kami akan mencoba untuk mendidik, memperkaya dan memberdayakan masyarakat,” tandas Dr. Bens.