Jakartakita.com – Infrastruktur merupakan salah satu elemen kunci untuk mewujudkan Indonesia sebagai sebuah negara yang kompetitif dan sejahtera dari sisi ekonomi.
Berdasarkan data Global Competitiveness Index 2016-2017 yang dirilis oleh World Economic Forum, daya saing Indonesia menempati peringkat ke 41 dari 138 negara, sedangkan daya saing infrastruktur berada di peringkat 60, sementara kesiapan teknologi berada di peringkat 91 dari 138 negara.
Sedangkan menurut model makro ekonomi Trading Economics dan ekspektasi analis, peringkat daya saing Indonesia diperkirakan akan mencapai posisi 35 pada akhir kuartal ini.
Untuk jangka panjang, menurut model ekonometrik Trading Economics peringkat daya saing Indonesia diproyeksikan berada disekitaran angka 30-an pada 2020.
Kondisi ini menunjukkan pembenahan infrastruktur masih sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing bangsa dan menjawab tantangan kurang meratanya pembangunan yang mendukung jalur distribusi dan logistik sehingga mempengaruhi pendapatan di setiap daerah di tanah air.
Adapun Pemerintah Indonesia menyadari kondisi tersebut, dengan menetapkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu sasaran prioritas 2018 yang menargetkan perbaikan konektivitas antarwilayah sekaligus mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen.
Dampaknya adalah Belanja infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 meningkat 5,6 persen menjadi sebesar Rp 409 triliun dibanding Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) Perubahan 2017 yang sebesar Rp 387,3 triliun.
Jumlah tersebut meliputi, belanja infastruktur ekonomi Rp 395,1 triliun, infrastuktur sosial Rp 8 triliun, dan dukungan infrastruktur Rp 4,9 triliun.
Untuk mewujudkan konektivitas antar wilayah, pemerintah berencana membangun jalan raya baru sepanjang 865 km, 6 bandar udara, 15 pelabuhan, dan jalur kereta api sepanjang 639 km. Selain itu, pemerintah juga melanjutkan pembangunan jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring di 57 kabupaten/kota.
Dalam pidatonya ketika membacakan nota RAPBN 2018 dalam sidang paripurna DPR pertengahan Agustus 2017 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa peningkatan belanja diarahkan untuk pendanaan program prioritas diantaranya infrastruktur dalam menjaga konektivitas antar wilayah, mendukung pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan.
Menyikapi hal tersebut, Tarsus Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang media, pameran dan konferensi berbasis business-to-business (B2B) bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KEMENPUPR) berupaya menghadirkan jawaban atas kebutuhan Infrastruktur di Indonesia dengan menggelar Indonesia Infrastructure Week (IIW) pada 8 – 10 November 2017 di Jakarta Convention Center (JCC).
Event tahunan ini akan menampilkan beragam produk, teknologi, jasa terbaik di sektor infrastruktur serta pemaparan berbagai proyek infrastruktur prioritas yang tersebar di berbagai daerah.
Event ini menampilkan tiga elemen khusus pameran, mulai dari forum investasi tingkat tinggi, pemaparan beragam proyek infrastruktur, serta pameran produk dan teknologi infrastruktur.
Untuk mendukung perkembangan infrastruktur yang diprioritaskan pemerintah, IIW 2017 menghadirkan 5 segmen baru yaitu Infrafinance Indonesia, Infrarail Indonesia, Infraports Indonesia, Infratraffic Indonesia dan Special Economic & Industrial Zone.
“Indonesia Infrastructure Week (IIW) digelar dengan berkolaborasi bersama Pemerintah yang diwakili oleh Kementerian, BUMN serta berbagai perusahaan swasta terbaik, agar dapat menjadi sarana untuk menghasilkan peluang bisnis bagi banyak pihak di sektor infrastruktur sekaligus mendukung secara langsung visi penting pembangunan infrastruktur yang menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Didit Siswodwiatmoko, Managing Director Tarsus Indonesia selaku event organizer dari IIW 2017 dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Selasa (05/9/2017).
Adapun Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2017 dirancang menjadi ajang bertemunya pemerintah dan sektor swasta, baik dari dalam maupun luar negeri untuk dapat berdialog, berbagi pengetahuan tentang isu-isu yang hangat, dan menampilkan produk dan teknologi terbaru.
Event ini menghadirkan peluang bagi pengunjung untuk membangun network sekaligus berbisnis, serta mendapatkan pembelajaran dan pengetahuan dari sesi konferensi yang diisi pembicara dari kalangan profesional sektor infrastruktur swasta maupun pemerintah.
Asal tahu saja, Indonesia Infrastructure Week akan diselenggarakan dalam satu lokasi event bersama Konstruksi Indonesia 2017 dan The Big 5 Construct Indonesia 2017 (KIBIG 5). Hal ini menjadikan ajang ini sebagai salah satu pameran infrastruktur dan konstruksi terbesar dan terlengkap di tanah air.