Perluas Jaringan, RPX Sediakan Fasilitas Penanganan Kargo ke Eropa dan Amerika

foto : istimewa

Jakartakita.com – RPX, perusahaan penyedia jasa pengiriman ekspres dan solusi logistik terpadu (One Stop Logistics) mengumumkan pengembangan bisnis khusus, dengan menyediakan fasilitas penanganan muatan barang internasional tujuan Eropa dan Amerika yang dimulai pada kuartal III/ 2017.

Operasional layanan ini bekerja sama dengan penerbangan langsung (non-stop) Jakarta ke Muscat yang menggunakan Oman Air dan ke Incheon oleh Asiana Airlines.

Dengan demikian, akses kargo tersebut melengkapi fasilitas yang sudah berjalan yaitu transit di Tokyo Narita dengan Japan Airlines.

Adapun untuk pengoperasian, berada di transit warehouse RPX Cargo Building (RCB) 1, 2 dan 3 Komplek Pergudangan Lini I, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

Fasilitas ini diperkuat dengan predikat ‘memenuhi standar dan layak beroperasi’ sebagai Regulated Agent Third Country (RA 3) Validation sejak 2016 dalam penanganan kargo tujuan Eropa yang dimiliki RPX.

“Ke depan, akses dan prasarana di gudang transit akan terus dikembangkan,” ujar Teddy Rianto, General Manager Port Services RPX Group, dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Sabtu (07/10/2017).

Dijelaskan, nilai lebih bagi pelanggan dengan adanya RA 3 Validation, antara lain; akan langsung merasakan kemudahan dan kenyamanan dalam pengalokasian kargo untuk pengiriman internasional, yaitu mempersingkat waktu tanpa proses penanganan dan pemeriksaan ulang di bandar udara transit.

Apabila kargo mengalami transit atau saat transfer (pindah pesawat), barang langsung diangkut ke pesawat tujuan Eropa. Semua persyaratan dan pemeriksaan ekspor diselesaikan di Jakarta, sehingga tidak ada verifikasi lebih lanjut dilakukan pada saat kedatangan kargo di bandar udara transit atau tujuan.

Fasilitas tersebut juga menawarkan keunggulan, antara lain; didukung Warehouse System, kemudahan kepabeanan, peralatan modern dalam penanganan barang, Staging Management yang tepat, penyimpanan & keamanan bagi barang berbahaya, peralatan sesuai standar keselamatan kerja, sistem informasi kargo untuk mengetahui status pergerakan barang, bekerja sama berbagai pihak untuk PLP (Pemindahan Lokasi Penimbunan),Transhipment Cargo & layanan BC 1.2, serta terintegrasi online dan offline dengan sistem airlines dalam hal manifest kargo udara dan pengelolaan kargo lainnya.

Kemudahan lainnya, mengandalkan sistem Built up Pallet (BUP) dan Built up Container (BUC) yaitu proses penerimaan barang dan proses storage yang dilakukan di atas pallet ataupun di dalam kontainer.

“Kami optimis, fasilitas penanganan kargo dapat menyediakan jasa sesuai tuntutan pasar dan kebutuhan pelanggan dalam memenuhi lalu lintas pengiriman internasonal. Pencapaian sebagai Regulated Agent Third Country (RA 3) yang dimiliki RPX, akan mengembangkan dan membuka peluang bisnis kargo lebih besar lagi bersama maskapai penerbangan. Potensi ini sejalan rencana ekspansi maskapai nasional menuju Asia, Timur Tengah, Eropa dan Amerika serta airlines luar negeri yang menghubungkan negara asal dengan Indonesia,” papar Teddy Rianto.

Ditambahkan, dalam rangka memperluas jaringan dengan menyediakan fasilitas ini, RPX membidik volume kargo di negara transit atau sebagai penghubung penerbangan menuju Eropa dan Amerika, antara lain Asia Tenggara (Kuala Lumpur, Manila, Singapura), Asia Timur (Tokyo, Incheon), Asia Selatan (Kolombo, Mumbai, New Delhi), Timur Tengah (Abu Dhabi, Dubai, Kuwait, Doha, Muskat, Mesir).

“Khusus negara tujuan Eropa, RPX menyasar pasar kargo di negara yang tergabung dalam Uni Eropa, terutama wilayah Eropa Timur,” ungkap Teddy.

Ekspansi bisnis tersebut, lanjut Teddy, berdasarkan peningkatan pergerakan segmen ekspor impor, pertumbuhan industri serta permintaan layanan yang tinggi dari pelanggan.

Asal tahu saja, data dari IATA (International Air Transport Association) menyebutkan, volume pengangkutan barang dengan pesawat kargo di Timur Tengah meningkat 3,7% dari tahun ke tahun pada Juni 2017 dan kapasitas meningkat 2,2%. Hal ini merupakan kenaikan permintaan pada semester pertama 2017 dari 7,6% menjadi 10,8% dari rata-rata tahunan selama lima tahun terakhir.

Untuk pasar di Asia-Pasifik, volume kargo yang diangkut airlines tumbuh 10,1% pada Juni 2017 dibandingkan periode yang sama 2016 yaitu 7,8%.

Adapun kapasitas pengiriman internasional secara musiman saat ini mencapai 4%, meningkat sejak 2010 setelah krisis keuangan global terjadi.

Adapun pertumbuhan permintaan angkutan kargo antara 13-15%, di segmen rute internasional khusus Asia serta antara Asia dan Eropa tumbuh 4,8% pada semester pertama 2017.

 

 

Bandar Udara Internasional Soekarno-HattaBantencengkarengEropajasa pengiriman ekspresOne Stop LogisticsRegulated Agent Third Country (RA 3) ValidationRPXRPX Cargo Building (RCB)solusi logistik terpaduTranshipment CargoWarehouse System
Comments (0)
Add Comment