Jakartakita.com – Di perayaan ulang tahun ke-10, Wall Street English (WSE) Indonesia meluncurkan ‘All-New Wall Street English Experience’.
Hal ini sebagai respons dari pesatnya revolusi digital, dimana penetrasi ponsel pintar (smartphone) dan tren teknologi digital di Indonesia berkembang sangat pesat, yang terlihat dari hampir semua akses kehidupan telah dikelilingi oleh perangkat gadget berupa smartphone, selain komputer tablet dan desktop.
“Kami membawa praktik terbaik internasional di dalam dunia pembelajaran bahasa Inggris, mengemasnya dengan teknologi terbaru, dan menyesuaikannya dengan pangsa pasar Indonesia untuk memberikan hasil yang terjamin bagi member kami,” terang Kish Gill selaku Presiden Direktur WSE Indonesia di Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Dalam kesempatan ini, WSE Indonesia juga mengumumkan jadwal pembukaan cabang flagship paling baru, yang berlokasi di Pacific Place, kawasan SCBD, Semanggi, Jakarta Selatan pada Januari tahun depan, yang mencerminkan ‘All-New WSE Experience’ dengan suasana co-working space atau kafe.
“Area edukatif di Pacific Place itu, nantinya diorientasikan kepada para profesional melalui topik pembelajaran bahasa Inggris yang berfokus bisnis dan menciptakan lingkungan dimana para profesional dapat saling bertemu, bekerja dan bersosialisasi sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris,” terang General Manager of Operations WSE Indonesia, Donna Limuel.
“Kami juga menawarkan lounge VIP bagi para eksekutif yang menginginkan privasi dan bimbingan langsung,” sambung Donna.
Lebih lanjut, WSE Indonesia sekaligus menjadwalkan dimulainya program kampanye selama satu tahun bertajuk ‘Beat Your Fear’, yang bertujuan mendukung dan menginspirasi masyarakat Indonesia ‘mengalahkan ketakutan’ berbicara memakai bahasa Inggris, supaya dapat meraih sukses hidup dengan kepercayaan diri bahwa berbahasa Inggris bukan lagi persoalan selera mewah tetapi sebagai keharusan demi untuk kemajuan berkarier bisnis dan profesi.
Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja, Maria Magdalena Sigalingging menyambut gembira upaya positif WSE Indonesia membawa solusi pembelajaran untuk mengatasi permasalahan berbahasa Inggris, khususnya bagi para tenaga kerja Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri.
“Padahal, bawaan sikap karakter umumnya TKI dikenal dan disukai di luar negeri karena penurut, patuh dan taat aturan. Tetapi di negara manapun (sebagian besar) TKI kalah oleh tenaga kerja asal Filipina yang rata-rata menguasai (percakapan) bahasa Inggris. Nilai gaji ataupun upah TKI jadi berada jauh dibawah para tenaga kerja asal Filipina,” ungkap Maria Magdalena.
Maria juga mengapresiasi program Padamu Negeri yang dihadirkan WSE Indonesia karena bermaksud menaikkan derajat TKI yang sekitar 60 persennya hanyalah para lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, untuk mampu berkompetisi dan berdaya saing lebih baik melalui penguasaan bahasa Inggris. (Edi Triyono)