Jakartakita.com – Pengembang Ciputra Group mendukung program pemerintah dalam melaksanakan pemerataan pembangunan, dengan menciptakan kawasan ekonomi baru, dengan mencanangkan 10 kota baru publik di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah kota baru Citra Maja Raya yang berlokasi di Maja, Lebak, Banten.
Peresmian proyek ini dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Sabtu (18/11/2017).
Direktur Ciputra Residance, Mary Octo Sihombing menjelaskan, pihaknya mengembangkan proyek ini dengan luas pengembangan sekitar 2000 Ha, dan berencana membangun 10.000 unit rumah, termasuk didalamnya sekitar 8.000 unit rumah khusus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang harganya sekitar Rp 200 jutaan ke bawah, sedangkan sisanya untuk bangunan komersial.
“Citra Maja Raya akan segera membangun 1.000 unit rumah MBR Subsidi dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disediakan Pemerintah. Pembiayaan rumah ini, menggunakan skema yang telah ditetapkan pemerintah, dalam hal ini uang muka (DP) sebesar 1% dengan bunga 5% sampai lunas,” jelas Octo disela-sela acara peresmian.
“Dalam master plan-nya sebagai kota baru terpadu, proyek ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas skala kota untuk memenuhi kebutuhan penghuni dan masyarakat sekitarnya,” sambung Octo.
Lebih lanjut dijelaskan, kota baru Citra Maja Raya didesain dengan konsep TOD (Transit Oriented Development) yaitu pengembangan kawasan berbasis kepada system transportasi massal, didukung dan sudah dilengkapi dengan KA Commuter line, Rel double track, dan sarana stasiun yang lebih modern dan nyaman.
“Dalam perencanaannya, kota ini akan dilengkapi dengan fasilitas komersial Eco Plaza, Pendidikan, Kesehatan, Sport club, Water Park, Pasar Modern, Shuttle bus, Sub Terminal, Eco Park berupa ruang terbuka hijau, dan fasilitas fasilitas sosial dan umum lainnya,” terang Octo.
Sementara itu, Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, bila seluruh proses pengembangan kawasan ini telah rampung, maka tak kurang dari 1,2 juta penduduk dapat tinggal di kawasan ini.
“Dengan kondisi ini, tentu perlu didukung dengan pembangunan infrastruktur dan hunian yang mumpuni, serta fasilitas pendukung yang lengkap,” jelas Basuki.
Adapun proyek ini masuk menjadi salah satu dari 10 kota baru publik yang dicanangkan Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. (Edi Triyono)