Jakartakita.com – Toko/store roti Francis Artisan Bakery menghadirkan dua varian terbaru, yakni Choco Bun dan Choco Banana.
Menurut Adi Kwok selaku Director Francis Artisan Bakery, gerai/toko roti yang berlokasi Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat ini, mengusung ciri khas teknik antara roti Eropa dan Jepang.
Hal ini bisa terlihat dari ‘dough’ yang menggunakan tehnik Eropa sedangkan seni melipat serta menghias roti tampak cantik, menggunakan tehnik Jepang.
“Adonan Choco Bun itu padat, enak, dan empuk. Orang Indonesia biasanya memakan roti itu polos, lalu di isi coklat atau topping-nya yang keju. Roti Asia adonannya soft, tapi pakai isian dan topping. Kami berusaha padukan itu. Sedangkan adonan Choco Banana kami beri irisan pisang 5 buah dengan topping-nya berbagai macam. Itu jadi daya tarik tersendiri,” terang Adi, di sela-sela peluncuran dua varian terbaru Francis Artisan Bakery di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Sabtu (24/2/2018).
Ditambahkan, harga roti yang ditawarkan pun sangat affordable, sesuai dengan kualitas roti yang disajikan, yang menggunakan bahan-bahan berkualitas terbaik, lezat dan sehat, yang terdiri dari bahan ragi buah yang difermentasi secara alami dengan sedikit gula dan sedikit mentega, serta tepung.
Sementara itu, toko/gerai yang ada di Mall Taman Anggrek dipersiapkan untuk melayani permintaan pelanggan yang ingin mengkonsumsi roti yang sehat sekaligus lezat, di waktu yang sama.
Adapun kehadiran artis/selebriti Ari Wibowo sebagai brand ambassador Francis Artisan Bakery diharapkan bisa menarik perhatian penggemar roti yang tinggal di sekitar Taman Anggrek dan Central Park, Jakarta Barat dan sekitarnya.
Terkait rencana untuk pengembangan store terbaru ke luar kota, diakui Adi, memang ada, tapi untuk sementara ini, pihaknya masih akan fokus di area Jakarta dan sekitarnya lebih dulu.
“Kalau bisa, sebanyak mungkin store akan kami buka, sesuai komitmen kami untuk mendekatkan kepada costumer,” ungkapnya.
Lebih lanjut Adi Kwok berharap, gerai Francis Artisan Bakery akan selalu ekspansi terus. Meski demikian, diakuinya, yang tersulit dari bisnis ini adalah mempertahankan konsistensi kualitas produk. (Edi Triyono)