Jakartakita.com – Kinerja BNI Syariah tahun 2017 terus mengalami pertumbuhan yang positif. Laba bersih tercatat mencapai Rp 306,68 miliar atau naik 10,6 persen dari tahun 2016 yang sebesar Rp 277,37 Miliar.
Menurut Plt. Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, bahwa kenaikan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan, peningkatan fee based, dan rasio dana murah yang optimal.
Aset BNl Syariah tahun 2017 mencapai Rp 34.82 triliun atau naik sebesar 23.0 persen dari tahun 2016. Angka ini juga lebih tinggi dari pertumbuhan industri yang sebesar 19,0 persen.
Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 23.60 triliun atau naik 15,14 persen sejalan dengan pertumbuhan industri sebesar 15,16 persen.
Lebih rinci, komposisi pembiayaan tahun 2017 disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp 12,16 triliun (51.5%), diikuti segmen usaha kecil dan menengah sebesar Rp 5,13 trilliun (21.7%), segmen komersial Rp 4.53 triliun (19.2%), segmen mikro Rp 1,40 triliun (53%), dan Hasanah Card Rp 371.62 miliar (1.7%).
Dalam menyalurkan pembiayaan, BNl Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan, dimana tahun 2017, rasio non performing financing (NPF) BNI Syariah tercatat sebesar 2.89 persen, atau dibawah rata-rata industri yang mencapai 4,77 persen.
Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 29,38 triliun atau naik 21,2 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 19,8 persen dengan jumlah nasabah sebesar 2.5 juta.
Adapun komposisi Dana Pihak Ketiga tersebut didominasi oleh dana murah (Giro dan Tabungan) yang mencapai 51,60 persen.
Sementara itu, kepercayaan atas kinerja BNl Syariah juga diwujudkan oleh BNI induk yang telah melakukan penambahan modal di tahun 2017 sebesar Rp 1 triliun. Suntikan modal tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasio permodalan BNI Syariah menjadi 20,14%, menopang pertumbuhan bisnis pembiayaan serta untuk pengembangan infrastruktur IT, termasuk digital banking.
Hal ini sejalan dengan komitmen BNl Syariah untuk terus mengikuti perkembangan era digital yang bergerak dinamis.
Berbagai cara terus dikembangkan diantaranya melalui pendekatan social media engagement, aplikasi digital banking (Hasanah Digital Lifestyle, Wakaf Hasanah, Hasanah Personal) dan pemanfaatan produk digital payment BNI Yap (Your All Payment) serta terus melakukan pengembangan produk yakni BNI Griya Swakarya iB Hasanah, Official Card for Halal Tourism bagi pemegang kartu Hasanah Card.
Lebih lanjut, Firman menjelaskan bahwa, BNl Syariah sebagai Hasanah Banking Partner, berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lndonesia. Terutama dari sisi pengelolaan keuangan syariah.
“Dengan adanya berbagai pendekatan digital dan customer engagement, kami optimis bahwa perluasan customer based perbankan syariah dapat terus meningkat,” tandas Firman. (Edi Triyono)