Jakartakita.com – Kini bangsa Indonesia memasuki tahun politik dengan diselenggarakannya proses demokrasi berupa Pilkada serentak 2018, serta Pileg dan Pilpres 2019.
Saat yang dinanti-nantikan, namun mengandung potensi konflik disintegrasi bangsa. Karena itu, harus waspada dan berupaya mengantisipasi dengan tindak preventif yang tepat.
Menyikapi hal tersebut, Organisasi Pewayangan Indonesia menyatakan sikap untuk mendukung pemilu yang damai, jujur, dan bersih.
Deklarasikan ini dihadiri oleh gabungan Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi), Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI), ASEAN Puppetry Association Indonesia (APA-Indonesia), Union Internationale de la Marionnette Indonesia (UNIMA-Indonesia), dan Persatuan Wayang Orang Indonesia (Pewangi).
Kepala Bidang Humas, Sena Wangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia) Eny Sulistyawati mengatakan, saat ini bangsa Indonesia berhadapan dengan bahaya segregasi sosial di mana politik identitas mencuat.
Saat ini telah terjadi kecenderungan yang mungkin dapat mengarah pada disintegrasi bangsa, yang ditandai dengan menurunnya sikap tenggang rasa dan toleransi. Gejalanya dapat dilihat dari menguatnya nilai-nilai primordialisme, fundamentalisme, dan radikalisme. Situasi ini dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Sebagai penggiat budaya rasanya tidak cukup diam dan pasrah. Diperlukan kesadaran untuk membangun relasi perdamaian sejati yang memperjuangkan nilai – nilai keberagaman dan kesetaraan. Dalam gerakan budaya ini, sumbangsih pemikiran dari kita, diharapkan dapat menginspirasi panggilan bersama untuk meretas damai di tengah keberagaman secara rukun bermoral dan berbudaya. Pernyataan bersama akan berisi harapan – harapan agar pemilu terlaksana secara jujur. Dengan begitu, pemilu akan menghasilkan pemimpin – pemimpin yang tidak korupsi, anti terorisme, dan anti penyalahgunaan narkoba,” papar Eny, saat Deklarasi Pernyataan Bersama Organisasi Pewayangan Indonesia di Gedung Pewayangan Kautaman TMII, Jakarta Timur, Selasa (27/2/2018).
“Juga mampu mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika yang penuh toleransi dan saling menghormati keberagaman. Pernyataan bersama ini merupakan kesepakatan yang diambil melalui rapat gabungan dari sejumlah elemen Organisasi Pewayangan Indonesia, yang berlangsung sepanjang pagi hingga sore hari,” jelas Eny.
Ditambahkan, peran komunitas pewayangan sangat penting dalam bidang pembangunan kebudayaan upaya mewujudkan masyarakat lndonesia yang rukun, damai, bermoral, dan berbudaya. (Edi Triyono)