Jakartakita.com – Kecap Bango, produksi PT Unilever lndonesia Tbk, menghadirkan inovasi terbaru, dengan meluncurkan Kecap Bango Light, yang mengandung pemanis alami stevia, dengan kandungan gula 30% lebih rendah, sebagai pilihan untuk menikmati kelezatan aneka kuliner Nusantara dengan cara yang lebih sehat.
Menurut Hernie Raharja selaku Foods Director PT Unilever lndonesia, jumlah masyarakat Indonesia yang mulai menerapkan pola hidup dan pola makan yang lebih sehat kini semakin meningkat, seiring dengan makin tingginya kesadaran akan risiko penyakit degeneratif yang timbul akibat gaya hidup yang kurang sehat, termasuk diabetes.
“Maka dari itu, Bango meluncurkan Kecap Bango Light untuk mendukung gaya hidup tersebut,” kata Hernie dalam Media Gathering di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Dijelaskan, di usia yang ke-90 ini, Bango berupaya untuk terus bergerak progresif dan senantiasa peka terhadap kebutuhan konsumen, agar Bango selalu bisa menjadi solusi bagi kebutuhan masyarakat luas.
Adapun inovasi ini merupakan implementasi dari Unilever Sustainable Living Plan (USLP) yang berkomitmen untuk memberikan pilihan yang lebih sehat serta meningkatkan kesehatan dan kualitas nutrisi dalam semua produknya.
Asal tahu saja, salah satu target Sustainable Nutrition yang ingin dicapai pada tahun 2020 adalah mengurangi 25% kadar gula tambahan, dimana upaya ini telah dimulai sejak 2016 dengan meluncurkan produk-produk dengan kadar gula yang lebih rendah di banyak pasar, salah satunya kecap Bango Light.
“Kecap Bango Light akan menemani para ibu di Indonesia untuk mulai menerapkan pola makan yang lebih sehat sambil terus melestarikan warisan kuliner Nusantara di rumah. Kami percaya kecap Bango Light akan menjadi pilihan yang tepat, seiring dengan tren di tengah masyarakat yang kini makin menyadari pentingnya hidup sehat,” tutur Hernie.
Sementara itu, dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK selaku seorang Spesialis Gizi mengatakan, ”Salah satu langkah tepat dalam menerapkan gaya hidup sehat adalah dengan lebih memerhatikan pilihan bahan makanan dan kandungannya, tanpa harus mengorbankan kelezatan hidangan yang kita olah, contohnya stevia sebagai pengganti gula.”
Adapun Chef Odie Djamil menambahkan, banyak orang yang menganggap bahwa masakan Indonesia identik dengan makanan yang tidak sehat, padahal tidak demikian.
“Kita bisa mengolah masakan Indonesia sehingga menjadi lebih sehat namun tetap lezat, misalnya dengan mengontrol tingkat kandungan lemak dan kalori yang kita konsumsi,” terangnya.
Chef Odie kemudian menyarankan untuk mengatur porsi makan yang tepat, memilih teknik memanggang dan mengukus, memperbanyak bahan-bahan segar seperti sayuran, atau menggunakan kecap Bango Light.
Menurutnya, meskipun kecap Bango Light mengandung gula 30% lebih rendah, namun rasa manisnya tetap setara sehingga tetap memperlezat rasa masakan. (Edi Triyono)