Jakartakita.com – Untuk menginspirasi masyarakat Indonesia akan pentingnya peran teknologi dalam dunia pendidikan, Samsung baru-baru ini merilis konten digital berjudul “Edukasi Awal Inspirasi” melalui akun youtube Samsung Indonesia, yang mendorong anak-anak mengejar cita-citanya dengan dukungan ruang kelas dan teknologi yang kondusif.
Dalam konten digital ini, seorang murid digambarkan sedang berada di dalam kelas konvensional, dan tanpa motivasi mengerjakan salah satu pekerjaan rumah. Ketika ia pindah ke kelas yang menggabungkan peran teknologi dan pola belajar interaktif, dia menemukan hal-hal yang menarik dan mendorong ia untuk terus mencari jawaban dari rasa ingin tahunya hingga akhirnya ia berhasil menggapai cita-citanya.
“Berangkat dari visi untuk berkontribusi dalam memajukan kehidupan masyarakat, Samsung melalui inovasi teknologi yang dimiliki berkomitmen memajukan masa depan bagi generasi mendatang. Melalui inisiatif konten digital kepedulian terhadap dunia pendidikan bertajuk “Edukasi Awal Inspirasi”, Samsung Electronics Indonesia ingin edukasi lebih dari sekadar mengajarkan siswa, kami menginspirasi para guru dan pelajar dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan penerapan teknologi, kami ingin memberikan cara belajar yang menginspirasi siswa meraih cita-cita dan masa depan mereka,” ujar Kang Hyun Lee, selaku Vice President Samsung Electronics Indonesia dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, baru-baru ini.
Perlu diketahui bahwa menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), usia produktif (15-34 tahun) penduduk Indonesia akan mencapai puncaknya pada periode 2025-20301 .
Sehingga, penting bagi kita untuk membimbing mereka semua terlebih dengan teknologi yang mumpuni agar mereka siap untuk menghadapi masa depan.
Kampanye “Edukasi Awal Inspirasi” ini sejalan dengan misi Ikatan Guru Indonesia (IGI) dalam menaikkan kompetensi guru Indonesia.
Sejak tahun 2017 Samsung telah bekerjasama dengan IGI dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk kegiatan belajar mengajar dengan melatih lebih dari 10.000 guru di Indonesia.
Muhammad Ramli Rahim, Ketua IGI, mengungkapkan bahwa saat ini rata-rata kompetensi tenaga pendidik hanya 60 persen, dan masih terbilang rendah.
Menurutnya, membekali guru dengan pelatihan teknologi dan mengusung semangat kampanye ini, para guru dapat menjadi lebih inovatif dalam mengemas kegiatan belajar mengajar.
“Para guru kini dituntut untuk meningkatkan kompetensinya agar dapat mengubah kegiatan belajar mengajar yang konvensional menjadi lebih interaktif. Metode pembelajaran yang tidak variatif membuat murid menjadi bosan dan malas ke sekolah. Itulah sebabnya penting bagi tenaga pendidik untuk meningkatkan kompetensi dan sadar akan teknologi, sehingga mereka bisa memaksimalkan pencarian di internet ketika mempersiapkan materi ajar, maupun menggunakan gadget seperti tablet untuk membuat berbagai macam metode pembelajaran kreatif. Metode pembelajaran yang dikemas dengan lebih menarik tentunya dapat lebih meningkatkan antusiasme serta semangat belajar para murid,” papar Ramli.
Ramli menambahkan, bahwa metode mengajar dengan menggunakan teknologi membuat proses belajar menjadi lebih efektif, dan para murid merasa belajar jadi lebih menyenangkan.
Adapun dua guru yang berpartisipasi dalam pelatihan ini – Sri Wahyuni, guru di SMPN 5 Bulukumba, Sulawesi Selatan, dan Nur Badriah, guru di SMAN 3 Cilegon – mengungkapkan bahwa mereka sangat bersemangat untuk mempraktekkan pelatihan dari IGI dan Samsung kepada para muridnya, serta ingin mengajak sesama rekan guru demi kemudahan dalam proses mengajar.