Jakartakita.com – Buruknya kualitas buku-buku, khususnya buku untuk anak-anak, masih menjadi sebuah masalah pelik, terutama di wilayah terpencil Indonesia.
Menyikapi hal ini, relawan ‘Golkar Jokowi’ (Gojo) menggandeng organisasi ‘Pustaka Bergerak’ dan PT Pos Indonesia untuk mendistribusikan buku-buku untuk anak ke daerah-daerah terpencil.
“Karena itu, kami mengirim buku-buku yang mencapai 132 ton melalui PT Pos Indonesia ke pelosok Indonesia agar masyarakat dapat berkembang dan terbiasa dengan membaca,” jelas Clinton Kardinal selaku relawan Gojo, yang juga Ketua AMPG DKI Jakarta, saat Deklarasi Relawan Gojo di Jakarta, Jumat (16/3/2018).
“Biaya pengirimannya gratis ditanggung PT Pos Indonesia sebagai bagian dari dana CSR-nya,” sambung Clinton.
Lebih lanjut dijelaskan, relawan Gojo mendukung program pemerintah dalam mencerdaskan bangsa. Adapun aksi kegiatan Relawan Gojo berawal sejak Mei 2017 lalu, salah satunya adalah pembagian buku gratis di 34 provinsi.
Sementara itu, Ketua AMPI DKI Jakarta, Gaya Kartasasmita mengatakan, fokus relawan Gojo adalah aktivitas yang bersifat sosial-budaya, edukasi, dan berbagai kegiatan kreatif lainnya, khususnya di kalangan kaum muda.
“Dengan ini, kami ingin mengajak semua pihak untuk mencuri perhatian publik lewat berbagai kegiatan positif yang mendidik, bergairah, dan bersahabat. Adapun pembagian buku gratis akan terus berlanjut. Saat ini, relawan Gojo telah mempersiapkan tiga ribu buku lagi untuk dikirimkan ke seluruh pelosok Indonesia,” terangnya.
Nirwan A. Arsuka selaku Koordinator ‘Pustaka Bergerak’ menambahkan, dalam rangka kegiatan penyaluran buku ini, pihaknya juga mengajak semua kalangan untuk turut serta dan berharap buku-buku yang dikirimkan nanti lebih pada bacaan yang mendidik bagi anak, di luar buku-buku pelajaran, serta berisi berbagai kegiatan positif yang mendidik dalam menyebarkan ilmu pengetahuan agar meningkatkan minat baca.
“Sebaiknya buku-buku tentang cerita anak dan buku tentang kisah-kisah inspiratif. Juga buku-buku tentang peningkatan keterampilan buat para orangtuanya,” pungkas Nirwan. (Edi Triyono)