Sinar Mas, East Ventures dan Yahoo Jepang Jalin Kerjasama Dukung Pendanaan Perusahaan Rintisan di Indonesia

Targetkan Pengumpulan Pendanaan Sebesar 150 Juta Dollar Amerika Serikat
foto : istimewa

Jakartakita.com – Sinar Mas, melalui perusahaan modal venturanya, SMDV, menggandeng East Ventures dan Yahoo Jepang untuk membentuk EV Growth, modal ventura yang membidik perusahaan rintisan di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, untuk memberikan suntikan modal tahap pertumbuhan, khususnya di seri B ke atas.

Didukung oleh tiga pemain berpengalaman di bidang modal ventura, EV Growth akan mulai aktif beroperasi di kuartal kedua tahun ini dan menargetkan pengumpulan pendanaan sebesar 150 juta Dollar Amerika Serikat, dimana pada saat ini sudah ada komitment sebesar 100 juta Dollar Amerika Serikat oleh ketiga perusahaan modal ventura.

Dalam pendanaan tahap pertama, EV Growth diharapkan dapat berinvestasi di perusahaan rintisan dengan nilai investasi awal di tiap perusahaan dimulai dari 5 juta Dollar Amerika Serikat.

Kolaborasi ini sendiri didasarkan oleh asas kepercayaan serta rekam jejak hubungan bisnis yang telah terjalin baik antara Sinar Mas, East Ventures dan Yahoo Jepang sejak 7 tahun silam.

East Ventures merupakan partner lokal yang memiliki track record yang baik sebagai salah satu perusahaan modal ventura untuk pendanaan perusahaan rintisan tahap awal, sedangkan Yahoo Jepang merupakan partner internasional yang telah sukses menjadi perusahaan internet terbesar di Jepang dan merupakan anak perusahaan dari Softbank.

Franky O. Widjaja yang saat ini berperan sebagai Penasihat Senior di SMDV, melihat adanya kesempatan untuk mendongkrak pertumbuhan perusahaan startup digital di Indonesia.

Menurutnya, SMDV yang didirikan tahun 2014, telah memposisikan diri sebagai salah satu perusahaan modal ventura yang aktif di Indonesia dengan portofolio di lebih dari 10 perusahaan.

Roderick Purwana, Managing Partner SMDV menambahkan, saat ini EV Growth telah berinvestasi di 5 perusahaan rintisan.

“Kami akan mulai memburu lebih banyak lagi perusahaan rintisan yang membutuhkan permodalan untuk berkembang. Dengan sejarah panjang, Sinar Mas dan sumber daya di Indonesia dapat memberi nilai tambah kepada perusahaan-perusahaan rintisan. Nantinya perusahaan yang ada di dalam payung EV Growth ini juga dapat saling berkolaborasi untuk semakin memacu pertumbuhan,” tuturnya di BSD City, Kamis (22/3).

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia saat menghadiri acara penandatanganan kerjasama untuk mendukung pendanaan perusahaan rintisan mengatakan, Indonesia saat ini memiliki 4 unicorn, dan menargetkan minimal 5 unicorn di tahun 2019.

“Saya percaya unicorn di Indonesia akan lebih berkembang dari Jepang, kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi dikarenakan jumlah nilai ekonomi kreatif di Indonesia akan meningkat dengan pesat hingga 10 tahun kedepan. Investasi yang masuk di Indonesia di sektor digital sebesar $4,7 milliar, sedangkan sektor energi hanya sekitar $9 milliar. Sangat terlihat bahwa sektor industri kreatif berbasis digital tumbuh dengan cepat. Oleh karena itu, saya percaya EV Growth akan mampu memberikan pendanaan sampai pada next unicorn,” terang Rudiantara.

Pada kesempatan yang sama, Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia menuturkan, bahwa ada gap yang lebar antara UMKM dan bisnis berbasis digital.

“Oleh sebab itu, untuk lebih berkembang lagi, UMKM disarankan untuk begabung dengan platform digital yang sudah ada agar mereka mampu bersaing serta selain mendapatkan adopsi teknologi, perluasan jangkauan pemasaran produknya akan lebih berkembang. Sinar Mas sudah melakukan langkah yang tepat memilih bekerjasama dengan partner yang sudah berpengalaman dibidangnya,” jelas Triawan.

Sementara itu, Willson Cuaca, Managing Partner dan Pendiri East Ventures mengatakan, pertumbuhan perusahaan rintisan digital di Indonesia meningkat pesat bukan hanya dari sisi kuantitas tapi juga kualitas.

“Di Asia Tenggara, perusahaan unicorn paling banyak itu dibangun di Indonesia. Kami merasa ini waktu yang tepat sekali untuk mengakselerasi perkembangan dari ekosistem digital regional dengan growth fund ini. Sudah saatnya perusahaan digital di Indonesia menunjukan giginya dia Asia Tenggara,” jelasnya.

Batara Eto, Managing Partner dan Pendiri East Ventures menambahkan, “Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan selalu menjadi fokus kami di lingkup regional. Kami telah berinvestasi di perusahaan rintisan tahap awal selama lebih dari 8 tahun di Indonesia.  Melalui kemitraan baru dengan Sinar Mas dan Yahoo Japan, kami mencoba untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dengan cara memperluas jangkauan investasi untuk tahap selanjutnya.“

Adapun Shinichiro Hori, CEO YJ Capital, mengatakan, “YJ Capital hanya bergabung dengan mitra terbaik. Kami yakin kolaborasi dengan Sinar Mas yang memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara serta East Ventures yang merupakan salah satu perusahaan modal ventura besar di kawasan Asia Tenggara dapat memberikan hasil yang optimal.  Kami datang tidak hanya dengan memberikan pendanaan tetapi juga berbagi pengalaman panjang Yahoo Jepang di bidang internet, serta tata cara mengelola perusahaan dengan baik dan sehat”.

Asal tahu saja, di tahun 2017, total pendanaan yang mengalir ke perusahaan rintisan berbasis teknologi di Asia Tenggara mencapai US$ 7,9 miliar, meningkat empat kali lipat dari nilai di 2015.

Singapura dan Indonesia mendominasi, dimana 71,2% dari total dana mengalir ke Singapura dan 22,1% masuk ke Indonesia.

Meski demikian, dari seluruh investasi yang mengalir, hanya 8% jumlah pendanaan yang tersalurkan ke pendanaan seri B ke atas. Hal ini menunjukkan sebuah kesenjangan yang menghambat percepatan pertumbuhan startup digital di Indonesia.

 

 

East VenturesEV GrowthModal Venturapendanaan perusahaan rintisanperusahaan rintisanSinar MasSMDVSoftbank
Comments (0)
Add Comment