Jakartakita.com – Perjalanan panjang dan upaya yang dilakukan stake holder perbukuan untuk membawa karya-karya literatur dan industri perbukuan lndonesia mendunia (go international), mulai membuahkan hasil setelah Indonesia menjadi Guest of Honor di Frankfurt Book Fair (pameran buku terbesar di dunia) tahun 2015 lalu, yang menjadi tonggak sejarah baru perbukuan Indoneaia.
Adapun di tahun 2017, Indonesia manjadi Country of Focus Asian Festival of Children’s Content di Singapura.
Tahun 2018 ini, Indonesia menjadi Negara Tamu di Kuala Lumpur International Book Fair (KLIBF) dan pada tahun depan, 2019, lndonesia akan menjadi Focus Market the London Book Fair.
Direktur Pangembangan Pasar Luar Negeri Bekraf, Boni Pujianto mengungkapkan, tahun ini menjadi momentum yang sangat baik untuk terus meningkatkan posisi perbukuan dan karya kreatif Indonesia di kancah dunia dan menjadi yang terdepan untuk kawasan Asia Tenggara, serta tentunya menjadi sarana diplomasi budaya lndonesia yang mengesankan.
Dalam KLIBF ke-37 tahun 2018 ini, Indonesia bersama Arab Saudi dan Negeri Kedah terpilih sebagai negara tamu.
Kesempatan emas ini dimanfaatkan oleh Ikatan Penerbit indonesia (IKAPI) dengan dukungan maksimal dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia, dengan mengangkat tema “Berbagi Literatur, Berkongsi Kultur’.
“Ini sebagai salah satu langkah Bekraf dengan terus menerus mendukung perkembangan subsektor penerbitan Indonesia untuk mendunia. Tahun lalu, kami aktif mendukung kehadiran Indonosia di Frankfurt Book Fair, Asian Festival of Children’s Content di Singapura. Dan tahun ini, Bekraf kembali mendukung kehadiran lndonesia sebagai negara tamu di KLIBF,” ujar Boni Pujianto dalam siaran pers yang diterima Jakartakita.com, Rabu (04/4/2018).
Ia menambahkan, dukungan Bekraf kali ini dengan memberikan sewa lahan dan konstruksi sebagai wadah yang wajib dipenuhi untuk memberikan akses bagi delegasi lndonesia agar tampil maksimal.
KLIBF yang telah diselenggarakan dari tahun 1981 hingga sekarang, telah menjadi ajang pertemuan para pecinta buku dengan penerbit-penerbit Malaysia dan mancanegara dari tahun 2013 hingga 2017. Tercatat lebih dari 2.000.000 pecinta buku per tahun mangunjungi KLIBF.
Adapun ajang KLIBF 2018 mangangkat tema ‘Lakaran Karya Meretas Peradaban Bangsa’ dan direncanakan akan diselenggarakan di Putra World Trade Center (PWTC) pada tanggal 27 April – 6 Mei 2018 dan merupakan ajang pameran buku terbesar di Malaysia, yang akan digelar di gedung 4 lantai, terdiri dari 800 stan dengan menargetkan partisipasi 12 negara dan lebih dari 2.000.000 pengunjung.